Senin, 15 Desember 2008

Kejahatan di Batam Kian Memprihatinkan

AKSI kejahatan di kota berjuluk Batam Bandar Madani belakangan ini semakin memprihatinkan. Untuk melancarkan aksinya, penjahat tidak segan-segan menggunakan senjata tajam untuk melumpuhkan, bahkan sampai menghilangkan nyawa korbannya. Seperti kejadian perampokan yang terjadi di toko Berkat, Batu Aji, Minggu (14/12) tengah malam lalu.

Aksi perampokan sadis tersebut mengakibatkan dua korbannya tewas terkena tikaman senjata tajam saat berusaha melawan dua penjahat yang semula berpura-pura sebagai pembeli, yakni Ahui, pemilik toko sembako tersebut, dan pegawainya bernama Harris. Keduanya meninggal dunia beberapa jam setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Otorita Batam.

Peristiwa perampokan tersebut secara tidak langsung menjadi tamparan bagi aparat kepolisian. Termasuk dalam kategori berita buruk atau bad news bagi kepolisian. Karena terjadi pada saat hangat-hangatnya Tim Anti Bandit yang dibentuk Polda Provinsi Kepri berhasil membongkar jaringan perampok lintas negara. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi aparat kepolisian, bagaimana bisa menciptakan rasa aman masyarakat Batam.

Karena, sudah pasti rasa aman masyarakat Batam kembali terusik. Apalagi peristiwa perampokan di Toko Berkat Batu Aji tersebut terjadi hanya selang sebulan setelah aksi perampokan menimpa tempat penukaran mata uang asing (money changer) Gemini Fasilindo di Kompleks Plaza Aviari, juga di wilayah Batu Aji, Batam, pada 9 November 2008 dengan melarikan uang tunai Rp 300 juta lebih.

Namun ada kabar yang menggembirakan atau good news. Seorang pelaku perampokan di Plaza Aviari Batam tersebut, Beny alias Aliong (25) berhasil dibekuk di Bandara Selaparang, Mataram, Senin siang kemarin (15/12) ketika hendak check in untuk penerbangan menuju Bandara Juanda Surabaya. Beny dibekuk petugas Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Mataram bekerja sama dengan aparat kepolisian Barelang yang dikabarkan sudah dua hari berada di Pulau Lombok untuk memburu perampok yang meresahkan masyarakat Batam.

Kita patut berterima kasih kepada aparat kepolisian Polda Kepri dan Poltabes Barelang yang sudah berhasil menangkap pelaku perampokan tersebut. Kesuksesan ini sedikit banyak memulihkan keraguan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja polisi.

Namun harus diingat, peristiwa perampokan yang mengakibatkan dua korbannya tewas di Batu Aji Minggu malam menjadi petunjuk bahwa aksi kriminalitas di Batam cenderung meningkat. Apalagi, di tengah-tengah tingkat pengangguran yang semakin tinggi di Batam sebagai kota urban. Tingkat pengangguran akan meningkat seiring kondisi perekonomian nasional termasuk Batam pada tahun 2009 mendatang yang diperkirakan akan semakin sulit.

Bila situasi ekonomi tidak membaik, bayang-bayang terjadinya PHK besar-besaran akibat krisis ekonomi global diperkirakan mengakibatkan order ke industri di Batam menurun. Dampaknya bila order sepi, minimal karyawan akan dirumahkan. Semoga saja ini tidak terjadi.

Semoga prestasi aparat kepolisian Poltabes menanggap buron perampokan di Plaza Aviari, Beny tersebut semakin memacu aparat meningkatkan kinerjanya. Namun lebih penting lagi adalah tindakan preventif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi-aksi perampokan dengan menggalakkan aksi razia atau patroli. Demikian banyak masyarakat yang berharap pada sosok yang namanya polisi. Tuntutan masyarakat terhadap profesionalime polisi pada dasarnya dapat dimengerti. Apalagi sekarang Polda sudah membentuk Tim Anti Bandit. (ahmad suroso)

Dimuat di Tribun Corner, 16 Desember 2008

Tidak ada komentar: