Selasa, 08 Desember 2015

Tour Singapore Journalist Competition Astra Motor

Tour Singapore Journalist Competition Astra Motor (4-selesai)
Sejuknya Garden By The Bay hingga atraksi mendebarkan di Universal Studio Meskipun ukuran negara Singapura terbilang kecil bila dibandingkan dengan Indonesia, hanya seluas 700 km atau setara dengan Pulau Batam, Negeri Merlion ini memiliki cukup banyak tempat wisata yang menarik. Karena itu tiga hari berada di Singapura bersama puluhan pemenang Journalist Competition Astra Motor 2015 terasa sangat singkat. K arena itu, setibanya di Bandara Changi Singapura, Sabtu pagi (28/11/2015) oleh pemandu wisata, Harbans Shergill, kami langsung diarahkan menuju tempat wisata terfavorit, yakni Merlion Park. Merlion adalah patung dengan kepala singa dan berbadan ikan yang sudah menjadi maskot Singapura. Taman Merlion Park buka 24 jam setiap hari dan tidak dipungut biaya bagi siapapun yang ingin berkunjung, sehingga kita dapat menghemat biaya perjalanan anda. Selain berfoto-foto pengunjung juga dapat menikmati sungai di lokasi ini karena Merlion Park terletak di depan Singapore River, atau berfoto-foto dengan latar belakang Marina Bay Sands. Marina Bay Sands adalah sebuah pusat hiburan dan resort terpadu yang dibuka sejak tahun 2010. Penampilan visual bangunan Marina Bay Sands sangatlah unik dan tiada duanya di dunia dengan 3 gedung utama yang dihubungkan dengan bangunan berbentuk kapal di atasnya. Di bangunan berbentuk perahu itu terdapat kolam renang yang merupakan kolam renang terpanjang di dunia dengan panjang sekitar 150 meter, berada di ketinggian 200 meter. Dari Merlian Park kita juga bisa berfoto-foto dengan latar belakang gedung Esplanade dengan atapnya yang unik mirip buah durian, sebuah pusat seni dan merupakan salah satu pusat seni yang paling aktif dan sibuk di dunia. Juga Singapore Flyer, sejenis Bianglala di Dufan namun dengan ukurang tinggi 165 meter, atau setara dengan gedung bertingkat 42. Setelah satu jam berada di Merlion Park, kami melanjutkan trip ke Gardens by The Bay, sebuah taman unik yang berada di sekitar Marina Bay. Layaknya taman, Gardens by The Bay mempunyai banyak pohon dan tumbuhan hijau, yang membuat unik adalah di sini anda dapat menemukan beberapa pohon buatan raksasa setinggi gedung bertingkat 16 yang akan menyala pada malam hari. Garden By The Bay merupakan taman seluas 102 hektare yang memiliki koleksi lebih dari 500.000 tanaman lebih dari 2.200 jenis tanaman dari lima benua. "Wahana rekreasi di sini menyajikan habitat tanaman yang dimodifikasi dengan sentuhan high cost technology, diresmikan tiga tahun lalu. Tanah di Marina Bay ini merupakan daratan hasil reklamasi, antara lain tanahnya diambil dari Batam Indonesia," ujar Harbans. Setelah membayar tiket masuk 28 Dolar Singapura (Rp 280 ribu), kami langsung masuk ke Flower Dome, salah satu dari 2 Cooled Conservatories. Kekaguman segera menyergap saat kami menikmati keindahan flora yang ada disana, disambut dengan berbagai eksotisme beberapa tanaman hijau yang segar, menjulang tinggi, terawat sempurna serta dibalut oleh keindahan karya seni yang luar biasa di bawah kondisi ruangan beratap kaca yang full air conditioner. Ketika memasuki Cloud Forest Dome juga ada pemandangan menarik, yakni air terjun setinggi 35 meter. Di kubah ini kita juga bisa melihat film dokumenter yang menggambarkan bagaimana nasib dunia ketika suhu sudah naik 5 derajat. Menjelang petang, kami melanjutkan perjalanan ke Orchard Road. Sekitar 2 jam jalan-jalan menikmati destinasi wisata belanja paling kondang di Singapura, kami kembali ke hotel tak jauh dari Bugis Street yang menawarkan pengalaman wisata belanja murah ala jalanan. Hari kedua, kami mengunjungi Pulau Sentosa, pulau hasil reklamasi yang berseberangan dengan pelabuhan Harbour Front, tempat kapal-kapal feri dari Batam dan Karimun, Bintan tujuan Singapura berlabuh. Sebuah tempat wisata di Singapura yang lengkap, namun tidak menyatu dengan pulau utama Singapura, melainkan berada di pulau yang terpisah. Pulau Sentosa merupakan pusat wahana permainan terlengkap yang baru ada empat di dunia ini menyediakan segala fasilitas dan permainan. Di Sentosa Island tersedia wisata pantai, hotel, spa, restoran, tempat belanja, tempat bermain golf, berbagai macam atraksi hiburan, kasino, dan lain-lain, dan yang paling terkenal adalah Universal Studio. Setelah mengantri cukup panjang, kami masuk ke Universisal Studio setelah menyerahkan tiket masuk per orang 75 dolar Singapura (Rp750 ribu). Menikmati liburan ke Singapura dengan mengunjungi Universal Studio Singapore menjadi impinan setiap wisatawan yang akan melihat dan mencoba puluhan wahana permainan. Tempat hiburan keluarga ini sejenis dengan Dufan Ancol di Jakarta atau Trans Studio Bandung dan Makassar, seperti roller coaster, arung jeram dinosaurus dan lainnya. Namun, ada yang berbeda dan khas dengan tempat hiburan ini. Berbagai wahana yang tersedia bertema film-film yang pernah dirilis Universal Studio. Seperti Istana Far Far Away dari dunia Shrek (zona pertama di dunia), The Lost World (zona dinosaurus dan waterworld), Ancient Egypt (zona Mesir Kuno yang penuh mumi), Sci-Fi (zona futuristik yang di dalamnya ada zona Tranformer yang paling populer), dan lain-lain. D Universal Studi tersedia 30 restoran dan konter makan serta 20 kios cinderamata. Di tempat ini juga terdapat wahana unik yaitu New York Street yang dibuat persis seperti aslinya dan biasanya digunakan untuk latar dalam film. Spot ini sangat menarik untuk dijadikan latar foto, serasa berada dalam film-film Hollywood. Salah satu spot yang paling sering menjadi latar dalam foto selfie adalah bola dunia besar yang berada di atas kolam dan menjadi lambang Universal Studio. Saat matahari mulai terbenam tour guide kami mengajak mencicipi suasana dalam Kasino terbesar di Asia yang berada di lantai dibawah Universal Studio. Bukan untuk judi, tapi untuk makan di restoran yang ada dalam arena judi terbesar tersebut. Orang-orang dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia mengadu peruntungan di meja judi yang jumlahnya ratusan .Tak sembarang orang bisa masuk ke Casino Resort Sentosa. Setiap pengunjung yang masuk harus menunjukkan paspor. Selesai makan, kami mengakhiri trip ke dengan menyaksikan pertunjukan Wings of Time di pinggir pantai Resort Pulau Sentosa. Yakni sebuah pertunjukan air mancur dengan latar belakang sebuah musik klasik yang dipadu dengan pencahayaan, warna-warni, laser, kembang api, semburan api, jet air menjadikannya sangat indah. (ahmad suroso)
Tour Singapore Journalist Competition Astra Motor (3)
TRAINING - Warga Singapore mendengarkan instruktur sebelum praktik mengemudi sepeda motor di pusat kursus mengemudi Singapore Safety Driving Centre, Woodlands. Untuk dapat izin mengemudi sepeda motor biayanya selangit, warga wajib bayar biaya 7000-8000 dolar singapura (Rp 70 juta-80 juta), mobil 80.000 dolar singapura (rp800juta). No Police No Klakson Sabtu (28/11) bisa menjadi hari yang paling ceria dan bisa menjadi kenangan terindah bagi rombongan peserta Journalist Competition Award 2015. Maklum bagi sebagian peserta perjalanan ini merupakan perjalanan pertama keluar negeri. Senyum kegembiraan terpancar di raut wajah. S atu di antaranya Ahmad Jainuri, jurnalis dari Jayapura, Papua, kelahiran Banyuwangi, Jatim. "Hore akhirnya bisa Singapura,'' teriak Jainuri begitu menginjakkan kaki di Bandara Changi, Singapore, Sabtu pagi. Sebagian peserta tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas interior dan eksterior bandara yang baru -baru ini dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia. Jarak antara pintu kedatangan dan ruang imigrasi bandara lumayan jauh, namun terasa dekat lantaran penumpang bisa menggunakan sky train yang tak henti-hentinya datang dan pergi di tiga terminal kedatangan dan ruang utama pemeriksaan paspor. Setelah rombongan yang berjumlah 21 orang lepas dari pemeriksaan paspor, disambut oleh seorang perempuan tengah baya keturunan India, Harbans Kaur Shergill yang akan menjadi tour guide kami. "Selamat datang di Singapore," sapanya ramah. Di Singapura selama tiga hari, Sabtu-Senin (28-30/11), selain berwisata ke beberapa obyek wisata favorit, kami juga mengunjungi Singapore Safety Driving Centre (SSDC), pusat sekolah mengemudi di kawasan industri Woodlands, yang lokasinya berseberangan dengan Johor Bahru, Malaysia. SSDC mempunyai peran vital sebagai pusat kursus mengemudi yang wajib diikuti oleh seluruh warga Singapura yang ingin berkendara baik dengan sepeda motor maupun mobil. Karena itulah, Astra Motor yang mempunyai komitmen mengkampanyekan keselamatan berkendara (safety driving) mengajak rombongan ke SSDC sembari belajar keselamatan berlalu lintas di negara dengan icon singanya yang punya ketertiban lalu lintas tinggi. Selama tiga hari, kami melihat sistem lalu lintas di Singapura berjalan dengan baik dan lancar. Tak ada kemacetan atau pelanggaran lalu lintas, dan kami tak sekalipun melihat polisi berjaga di jalan. Garis putih yang tergambar di jalan, kalau di Singapura artinya sangat jelas banget; yaitu untuk berhenti tepat dibelakangnya saat mereka di traffic light. Bahkan, kalau lampu merah sudah berganti jadi hijau, nggak ada bunyi klakson (maksudnya supaya kendaraan depannya segera jalan). "Anda saksikan sendiri, nggak ada kan bunyi klakson," ujar Harbans. Kendaraan yang melintas lebih didominasi roda empat baik pribadi maupun bus umum bertingkat maupun bus, roda dua nyaris tak terlihat khususnya pada jam-jam berangkat kerja. Meski tak dipadati kendaraan, sejumlah perempatan ramai dipenuhi rambu-rambu lalu lintas baik untuk pengendara maupun pejalan kaki. Maklum di negara yang yang terbilang makmur ini, penduduknya sangat patuh terhadap segala undang-undang yang diterapkan pemerintah terlebih berkaitan dengan aturan berkendara. Jika pengendara membawa kendaraan berat dan menyebabkan kerusakan jalan maka akan dikenakan sanksi penjara hingga 2 tahun dan denda sampai 5.000 dollar Singapore atau setara dengan Rp5 juta dengan kurs 1 dollar Singapore sekarang berkisar Rp10.000. Demikian juga bagi pengendara yang membawa kendaraan dengan tinggi lebih dari 4,5 meter tanpa ada izin polisi akan dikenakan sanksi lebih tinggi lagi. Atas penerapan aturan tersebut, warga Singapore nyaris tak ditemukan berkendara yang menyalahi aturan. Apalagi, sejak Juli 1985 hadir SSDC yang memberikan pelatihan berkendara baik roda dua maupun roda empat ke warganya yang ingin memperoleh surat izin berkendara. Biaya selangit SSDC merupakan mitra pihak kepolisian Singapore yang menawarkan tiga kelas berkendara, yakni Class 2B untuk lisensi kendaraan roda dua hingga 200 CC, Class 2A motor antara 210 CC dan 400 CC serta Class 2 motor di atas 400 CC. Kemudian untuk roda empat SSDC menawarkan driving course Class 3 dan 3A untuk jenis kendaraan berat. Seluruh warga Singapore berusia 18 tahun dan berkeinginan memiliki kendaraan wajib mengikuti training sebelum nantinya lisensi atau izin berkendaranya dikeluarkan dengan biaya untuk kursus saja untuk motor 500-800 dollar Singapore dan mobil 1000-1.500 dollar Singapore. "Sebelum membeli kendaraan diwajibkan mengurus Certificate of Entitlement atau surat izin membeli kendaraan sebesar 7.000 dollar Singapore untuk motor dan 70.000 dollar Singapore untuk mobil," ujar Manager Training SSDC, Gerard Brian Pereira saat menerima puluhan peserta Journalist Writing Competition Astra Motor, Senin (1/12). Mereka sebelum izin mengemudi dikeluarkan wajib mengikuti training di SSDC. Total ada 8 tahapan teori dan praktik untuk sampai ke tingkat akhir. Kendati telah mengikuti tes tidak ada jaminan untuk lulus. Jika tak lulus dia harus mengulang lagi sejak awal. Tahun ini saja menurut Gerard di SSDC, dari sekitar 3.000an peserta, hanya 57 persen yang tuntas Tidak sedikit yang trauma untuk ikut sekolah mengemudi lagi. Satu di antaranya Harbans. "Saat saya masih pengantin baru dulu saya sudah beberapa kali tes, tapi tidak lulus. Habis itu saya nggak mau lagi kursus nyetir sampai sekarang. Jadi suami saya saja yang nyetir," ujarnya. Gerard menuturkan, di Singapore sangat mengharamkan suap menyuap dalam pengurusan izin, jika ditemukan sanksinya tegas. Apalagi, izin mengemudi yang diberikan merupakan izin seumur hidup dan jika melanggar Izin mengemudi dicabut selama setahun. "Per tahun SSDC melakukan tes mengemudi 10.000 orang untuk motor dan 5.000 untuk pengendara mobil serta 700 untuk kendaraan berat yang menandakan kesadaran warga kian meningkat," terangnya. SSDC yang sahamnya 68% dikuasai Honda ini memang bersifat edukasi, sekaligus tempat kampanye berkendara. Mengingat, di negara ini sangat jarang ditemukan ada Polisi berada di jalan raya karena mereka mengandalkan kamera CCTV di setiap persimpangan jalan dan space publik. Jika ada pengendara yang melanggar rambu lalu lintas, atau kecepatan melebihi batas maksimal 80 km per jam di ruas jalan tol, dan 60 km perjam di jalanan kota, memang tidak akan dihentikan oleh petugas. Tapi siap-siap menerima menerima surat denda yang akan dikirim ke rumahnya. Jika dalam dua minggu tidak membayar denda maka dendanya akan ditambah dua kali lipat. Selain itu, pengendara sama sekali dilarang membunyi klakson jika bukan dalam kondisi darurat. Jika ditemukan melakukan hal tersebut dan menyalahi aturan maka bersiaplah akan didenda senilai 50 dollar Singapore. Memiliki kendaraanpun di Singapore sangat dibatasi. Menurut Harbans Shergill, seluruh warga dibatasi untuk menyimpan kendaraannya. Jika sudah melebih 10 tahun kendaraan belum diganti, maka akan dikenakan denda pajak ganda dari biasanya. Sebaliknya, kata Harbans, jika menganti kendaraan ke dealer sebelum usia 10 tahun penggunaan maka akan diberikan uang pengganti 10.000-12.000 dollar Singapore oleh pemerintah. Hal serupa juga diberlakukan ke warga yang menyeberang bukan pada zebra cross yang disiapkan maka akan dikenakan sanksi pula. (ahmad suroso)
TRIBUN PONTIANAK/AHMAD SUROSO PRODUK PERTAMA - Sepeda motor Honda pertama diproduksi tahun 1971 dipajang di Museum William Soeryadjaja, pendiri Grup Astra, di kantor pusat PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara.

Tour Singapore Journalist Competition Astra Motor (2)

RI Masih Pasar Motor Tersubur

Sebanyak 17 wartawan dari 10 region Astra Motor mendapat kesempatan mengunjungi Astra International Tbk dan Astra Motor Jakarta pada 27 November 2015, dilanjutkan tur ke Singapura 28-30 November. Kegiatan ini sebagai apresiasi kepada pemenang Journalist Competition 2015. Berikut catatan bagian kedua wartawan Tribun Pontianak yang mengikuti acara tersebut.

M eskipun pasar sepeda motor ASEAN semakin lesu mendekati akhir tahun 2015, Indonesia sampai masih menjadi pasar 'kuda besi' tersubur atau terbesar se ASEAN. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat total penjualan kendaraan roda dua selama September 2014 hingga September 2015 turun minus (-) 14,2% dari 8.323.020 unit menjadi 7.142.646 unit. Itu sudah termasuk untuk distribusi di pasar domestik, pemerintah, dan ekspor.

"Pertumbuhan sampai September 2015 untuk Indonesia menorehkan angka penjualan 4.974.106 unit atau turun 18,2% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 6.079.915 unit," ujar Sigit Kumala, Kepala Bidang Komersial AISI saat gala dinner bersama Manajemen Astra Motor di kawasan bisnis Kuningan, Jakarta, Sabtu malam (27/11).

Menurut, Chief Executive Astra Motor itu, dari lima negara anggota Federasi Otomotif ASEAN, hanya Filipina yang pertumbuhannya positif meningkat, mencapai 4,2% dari 572.919 unit pada September 2014 menjadi 597.191 unit pada September 2015. Lainnya minus, seperti Thailand minus 3,7%, Malaysia minus 14,6%, Singapore minus 14,2%.

Untuk pertumbuhan pasar sepeda motor menurut area, lanjut orang nomor satu di Astra Motor itu, area pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar mencapai 64,3%, disusul Sumatera 25%, Sulawesi 7,52%, Kalimantan 5,7%, Bali dan Nusa Tenggara 4,5%, Papua 0,47%.

"Pertumbuhan penjualan sepeda motor domestik dari Oktober 2014 sampai Oktober 2015, dari total market 6.721.865 unit turun menjadi 5.420.810 unit atau minus 19,4 persen. Namun dari segi rasio penjualan sepeda motor dibanding merek lain, Honda naik dari 63,2 persen pada Oktober 2014 menjadi 68,6 persen pada Oktober 2015," katanya.

Sigit yang mengawali karir di PT Astra International Tbk, tepatnya di Honda Division (kini Astra Motor) tahun 1987 itu menuturkan, penurunan pertumbuhan pasar motor Indonesia sudah diprediksi sejak awal oleh AISI. Perkembangan harga komoditas yang tak kunjung membaik menjadi pemicu utama melemahnya permintaan kendaraan roda dua.

Mengikuti data AISI, penjualan tahun depan diprediksi tidak ada kenaikan alias flat, kurang lebih penjualan tahun depan akan sama dengan penjualan tahun ini. "Kami sudah pelajari, nggak ada faktor untuk pertumbuhan," ujarnya.

Khusus wilayah Kalimantan Barat selain faktor melemahnya harga komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan karet, penurunan penjualan juga disebabkan oleh faktor musibah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan pada Agustus hingga akhir Oktober 2015. "Saat ada kabut asap penjualan Honda di Kalbar tinggal 6000an unit perbulan. Sebelumnya rata-rata sekitar 9.000an sebulan.

Setelah asap hilang belum ada datanya. Untuk tahun 2016, kami mendapat informasi harga komoditi belum ada kemajuan, harga karet dan CPO (crude palm oil) kemungkinan masih sama dengan sekarang," kata Sigit.

Bigbike meningkat Menyinggung penjualan bigbike di wilayah Astra Motor menurut Sigit, akan terus berkembang. Karena di negara lain, penjualan bigbike dari tahun ke tahun terus naik. Contoh Thailand, kontribusinya 20% dari total penjualan sepeda motor. Namun untuk Indonesia, menurut dia, baru tahap penjajakan, belum bicara target, karena mengikuti trend.

"Tapi untuk segmen premium itu kalau orang sudah hobi, melupakan unsur itu (harga-red). Yang penting buat mereka ada komunitasnya. Pasar potensial bigbike rasanya Jawa dan Bali, karena disitu segmen yang paling besar. Saat ini di wilayah Jawa Bali penjualan Honda bigbike baru mencapai 100-an unit, karena kami baru launching bigbike Juli 2015 lalu. Segmen bigbike, yang paling diminati yang 500 cc dan 600 cc," katanya.

Untuk bursa motor Indonesia, dari segi kategori mesin (engine) menurut Sigit, motor bermesin 125-150 cc adalah produk paling diminati. Sepanjang Januari-Oktober 2015, motor di segmen tersebut terjual 2.724.699 unit atau 48,65 persen dari total penjualan 5.600.831 unit. Segmen tersebut mendominasi penjualan motor karena produknya sesuai dengan kebutuhan mayoritas masyarakat Indonesia. "Menurut kajian AISI, permintaan motor dengan mesin sebesar itu paling banyak diminta oleh konsumen komuter. Motor digunakan sebagai sarana transportasi ke tempat kerja atau beraktivitas jarak jauh," ujar Sigit.

Alasan lainnya adalah motor di segmen itu diminati karena memiliki akselerasi dan tenaga yang mumpuni namun dengan harga jual dan biaya operasional yang terjangkau. Selain itu motor juga dinilai lebih fleksibel ketimbang alat transportasi massal. "Karena perjalanan dari tempat tinggal ke tempat kerja jaraknya lumayan, orang butuh motor lumayan bertenaga dan akselerasi ringan. Ini ada di motor 125-150 cc. Dari sisi harga, motor ini ada di tengah-tengah, ongkosnya pun lebih murah," terangnya. Menurut Sigit, Astra Motor saat ini mempunyai 4.000 karyawan, 150 outlet di 117 Kota/Kabupaten se Indonesia. "Kami juga memberi pendidikan Safety Riding ke masyarakat. Karena kalau banyak kecelakaan di jalan, kami juga ikut tanggungjawab. Jadi kami tidak hanya menjual motor," ujarnya.

Di sela-sela gala dinner, diputar video Cerdas Melanggar 2, dan shoft launching lagu Berkendara dengan Hati yang dibintangi penyanyi rap Saykoji. "Kami diminta untuk mengkampanyekan bagaimana berkendara dengan hati, dengan membikin 3 video ride to save. Nanti bisa dilihat di Youtube, judulnya "Cerdas Melanggar," kata Djamilah, Corporate Communication & CRM Astra Motor.

""Videonya bagus untuk menanamkan pengertian tentang bahaya berkendara di jalan seenaknya. Kalau bisa videonya dishare ke kami biar bisa dishare khususnya ke komunitas motor Honda," celoteh Hendrico Kleden, jurnalis dari Bali.

Sekitar pukul 21.00 WIB, acara gala dinner selesai, selanjutnya kami kembali ke hotel. Karena keesokan harinya pukul 04.30 WIB kami harus sudah check out dari hotel menuju Bandara Soekarno Hatta untuk selanjutnya melanjutkan tur ke Singapore take off pukul 07.15 WIB, Sabtu (28/11). Di Singapura antara lain meninjau Singapore Safety Driving Center Ltd, dan beberapa obyek wisata di Negeri Merlion tersebut. (ahmad suroso)

Konsumen Melirik Honda Bigbike



tribun/ahmad suroso FUTURISTIK - Honda Bigbike seri teranyar, NM4 Vultus 750 CC tampil berbeda dengan desain sisi depan berkarakter masif dan futuristik yang ditawarkan di dealer Astra Motor Jakarta (00001) di Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta.

Tour Jakarta-Singapore Journalist Competition 2015 Astra Motor (1)

Konsumen Melirik Honda Bigbike

Sebanyak 17 wartawan dari 10 region Astra Motor mendapat kesempatan mengunjungi Astra International Tbk dan Astra Motor Jakarta pada 26 November 2015, dilanjutkan tur ke Singapura 27-30 November. Kegiatan ini sebagai apresiasi kepada pemenang Journalist Competition 2015. Berikut catatan wartawan Tribun Pontianak yang mengikuti acara tersebut.

Kamis (26/11) malam, satu persatu rombongan jurnalis dari puluhan media tiba di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, selanjutnya menginap disalah satu hotel kawasan dekat Bandara. Keesokan harinya, Jumat (27/11) perjalanan journalist competiton award pun dimulai. Rencana semula dijadwalkan meninjau pabrik Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang, Bekasi.

Namun dibatalkan, sebagai gantinya diajak meninjau ke kantor PT Astra International dan kantor PT Astra International Tbk-Honda Sales Operation (HSO) atau Astra Motor (AM) yang berlokasi Sunter, Jakarta Utara. Dari kejauhan terlihat berdiri megah dua gedung besar. Gedung pertama adalah kantor pusat Astra International, sementara gedung satunya adalah PT International HSO.

Saat berada di PT Astra International, tepatnya di Museum William Soeryadjaya, rombongan memperoleh paparan dari Elyana Kulsum, petugas museum tentang sejarah pendirian Group Astra oleh Om William, sebutan akrab William Soeryadjaya, gurita bisnis Grup Astra, Catur Dharma Astra, jajaran direksi dan komisaris, serta produk perdana yang menjadi ikon grup ini, yakni sepeda motor Honda C90 (menggunakan kopling) yang tangki bensinya berbentuknya seperti biji nangka, dan Toyota Kijang Buaya.

Hal yang paling berkesan rasakan adalah prinsip hidupnya yang ditegaskan OM wiliam, yakni setiap utang, satu sen pun, mesti dibayar `'Bisa jadi teladan seperti ini yang menjadikan Grup Astra mampu melewati badai krisis ekonomi 1998 dan kini menjadi salah satu perusahan terbesar di Tanah Air,'' kata Elyana Kulsum.

Selanjutnya, ronbongan diajak ke Gedung Astra International Tbk HSO (Astra Motor). Selama berada di gedung yang sebelumnya bernama Honda Division, kami mendapat penjelasan tentang Astra Motor dari, Djamilah, Corcorm & CRM Astra International Tbk HSO. Penj4elasan mulai dari posisi Astra Motor (main dealer, maupun sales Office,) nilai-nilai perusahan seperti budaya FIRE ( Friendly dan Reliable) berupa keunikan konsep pelayanan Astra Motor , hingga program CSR.

"Dalam menjalankan bisnis Astra Motor tidak hanya berfokus pada keuntungan , tetapi juga sangat peduli pada sesama dan dituangkan melalui program Coorporate Social Responsilibity (CSR)," kata Mila, panggilan akrab Djamilah.

Mila mengatakan, Astra Motor dalam waktu 10 tahun penjualan terus meningkat. Tahun 2014 Astra Motor berhasil menjual kurang lebih 1,4 unit motor dengan nilai omzet bisnis mencapai Rp 18,7 triliun. Meskipun demikian sebagian omzet yang didapat itu dikembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk program CSR.

Program tersebut terdiri atas Income Generating Activities ( memberikan bantuan dana bergulir kepada masyarakat pelaku usaha sektor informal) , Educational ( memberikan pelatihan teknis perawatan sepeda motor kepada siswa SMK dan setingkatnya, donasi beasiswa kepada masyarakat), safety riding (Astra Motor terus melakukan kegiatan edukasi untuk menularkan budaya aman berlalu lintas). Selain itu juga program Health (Astra Motor memberikan kesadaran akan pentingnya kesehatan guna menciptakan masyarakat yang produktif),Enviromental ( menciptkan lingkungan masyarakat yang lestari)

Acara kunjungan ini berlangsung hingga siang. Usai santap siang bersama perjalanan berlanjut ke Astra Motor Jakarta-Tangerang (AHASS 0001), di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Disini kami memperoleh informasi meskipun hanya berstatus dealer (main dealer Honda Motor wilayah Jakarta adalah PT Wahana Makmur Sejati) angka penjualan motor di dealer ini setara bahkan melebihi penjualan di wilayah regional.

"AM Jakarta ini membawahi ada 29 main dealer. Tapi karena hanya di sini yang melayani costumer company, dan instansi yang membeli dalam jumlah banyak, angka penjualan di sini, sebulan bisa mencapai 3.500 sampai 4.000 unit sepeda motor, " kata Husin Rodhy, Kepala wilayah Jakarta Tangerang Astra Motor pada Tribun.

Di AM Jakarta kami juga diperlihatkan produk-produk terbaru sepeda motor Honda ber CC besar (BigBike) generasi terbaru, antara lain seri NM2 Vultus 750 cc. Kendaraan beyond futuristik yang layaknya motor Batman in dibanderol harga Rp 435 juta. Selain itu juga ada Honda CBR1000RR seharga Rp575.000.000, CBR650F (Rp240 juta) , CB650F (, CB500X(Rp235 juta), dan CB500F (Rp125 juta).

"Bigbike seri NM4 Vultus ini seperti motor Batman. Di Indonesia sangat bagus, bisa untuk touring atau city touring. Kemarin ada seorang pemilik NM4 di Jakarta yang memakai untuk ikut touring di Pacitan, Jatim. Selesai pakai dibawa ke sini untuk diservis lagi. Ini sudah selesai service dan mau diantar ke rumah pemiliknya," kata Rodhy seraya menjelaskan penjualan motor Bigbike sudah berjalan sejak Agustus 2015 silam dan menurutnya peminatnya mulai naik..

Rangkain tur Journalist Competition Award dihari pertama diakhir dengan galla dinner di sebuah restoran kawasan Kuningan, Jakarta bersama petinggi Chief Executive Astra International Tbk HSO (Astra Motor) Sigit Prabowo Kumala, dan Deputy Head of Corporate Communication Ahmad Muhibbuddin.

Sembari menikmati santapan bersama dalam suasana rombongan juga mendapatkan penjelasan singkat tentang perkembangan pasar sepeda motor oleh Sigit Kumala yang juga merupakan Head Of Commercial Affairs Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) .Dari lokasi ini kami pun kembali menuju hotel tempat menginap. (ahmad suroso/bersambung)

Jumat, 30 Oktober 2015

27 Tahun Merajut Rumah Tangga Samara

27 Tahun Pernikahan Kami 30 October 2015 genap 27 tahun pernikahanku dengan Tri Rockhyat Yuliasih di Bantul, Yogyakarta. Tidak terasa sudah selama ini kami berumah tangga, rasanya baru beberapa tahun saja kami menikah. Banyak hal yang telah kami lalui bersama baik suka dan duka, dan alhamdullilah segala kesulitan bisa diatasi bersama. Meski ultah pernikahan ke-27, Aku dalam kesendirian di Pontianak, karena baru tanggal 24-28 Oktober silam aku memanfaatkan jatah menengok keluarga di Yogyakarta sebulan sekali dari kantor Tribun, namun aku tetap bersyukur dengan semua nikmat dari Allah yang tak terhitung. Dua anak yang dititipkan Allah kepada kami juga turut tumbuh dewasa bersama kami tanpa kekurangan yang berarti. Sulung kami Ahmad Brian RK, telah bekerja di Danone Aqua Bogor, dan si ragil Faisal Kusumaharta semester 1 di International Program Akutansi Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta. Hanya doa dan syukur saja yang bisa kami sampaikan kepada Allah. Ya Allah, Andai semua itu tak layak bagi kami, Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat, Saling menjaga kehormatan dikala jauh, Saling menghibur dikala duka, Saling mengingatkan dikala bahagia, Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan, Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan. Ya Allah, Sempurnakanlah kebahagiaan kami Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Kabulkanlah apa yang menjadi impian dan cita-cita kami sekeluarga Ya Allah. Indahkanlah rumah kami dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah kami dengan keturunan yang membesarkan asma-Mu. Penuhi kami dengan amal shaleh yang Engkau ridhai. Jadikan mereka Yaa.Allah teladan yang baik bagi manusia. Ya Allah. Damaikanlah pertengkaran di antara kami, pertautkan hati kami, dan tunjukkan kepada kami jalan-jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada cahaya. Jauhkan kami dari kejelekan yang tampak dan tersembunyi. Ya Allah. Berkatilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, suami/isteri kami, keturunan kami dan ampunilah kami. Berikanlah Kami iman yang istiqomah, rizki yang barokah dan dijauhkan dari segala penyakit dhohir maupun batin. Semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai kami dan sahabat kami semua Amin...amin...amin ya mujibasailin Pontianak, 30 Oktober 2015 Suroso

Kamis, 17 September 2015

Pundi-pundi DPR

Pundi-pundi DPR S ensibilitas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam menghadapi kondisi perekonomian Indonesia dan global yang kian memburuk, dan masyarakat kecil sangat merasakan dampaknya, patut dipertanyakan. Mereka justru meminta kenaikan berbagai tunjangan, dan itu sudah disetujui pemerintah. Nilai tunjangan yang jumlahnya bervariasi untuk ketua alat kelengkapan dewan, wakil, dan anggota bakal diterimakan mulai September ini. Persetujuan kenaikan tunjangan anggota DPR itu tercantum dalam Surat Menteri Keuangan No S-520/MK.02/2015 dengan hal Persetujuan prinsip tentang kenaikan indeks tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi intensif, tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran, serta bantuan langganan listrik dan telepon bagi anggota DPR RI (total 10 item), meskipun angkanya dibawah usulan DPR. Ini untuk kesekian kalinya, DPR mengusulkan penambahan pundi-pundi mereka. Dalihnya, karena inflasi yang terjadi setiap tahun, tapi tunjangan anggota DPR tak pernah naik selama 10 tahun terakhir. Ironisnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah masih mengeluhkan jumlah kenaikan yang disetujui pemerintah masih sangat kurang. DPR menuntut tunjangan-tunjangan untuk mereka dinaikkan hingga rata-rata Rp 4,5 juta per item tunjangan. Anehnya, politisi PKS itu masih memprotes besaran tunjangannya yang ditentukan oleh pemerintah sebagai eksekutif, bukan oleh DPR sendiri. DPR, kata Fahri, dipilih langsung oleh rakyat, harusnya diberikan kebebasan sektor, kebebasan finansial dalam rangka mengawasi pemerintah supaya lebih efektif. Kita sepakat, fungsi pengawasan DPR terhadap pemerintah harus ditingkatkan. Tapi kita tak habis pikir dengan para anggota DPR yang meminta kenaikan tunjangan di tengah kondisi ekonomi yang kian memburuk. Aneh rasanya di tengah kondisi bangsa sedang lesu dan susah mereka enak saja meminta-minta tambahan tunjangan. Setuju dengan Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio seperti dilansir harian Terbit, Rabu (16/9), seharusnya DPR berkaca diri serta berpikir bagaimana caranya menghemat anggaran negara bukan sebaliknya. Kenaikan tunjangan itu sesungguhnya sudah melukai hati rakyat banyak. Sebagai wakil rakyat harusnya mereka malu, sudah dapat banyak fasilitas yang ada justru meminta-minta tambahan tunjangan. Memang tidak semua anggota DPR setuju dengan kenaikan tunjangan itu. Antara lain politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menyesalkan langkah pemerintah menyetujui kenaikan tunjangan wakil rakyat. Menurutnya, daripada menaikkan tunjangan untuk anggota DPR, lebih baik dana di APBN 2016 dialihkan kepada hal-hal lain yang lebih penting. Masih banyak masyarakat di tempat lain yang membutuhkan dana itu. Otokritik juga disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa. Dia malah menyarankan publik mengkritik Dewan kalau menilai tidak layak mendapat kenaikan tunjangan. "Kalau menurut masyarakat tidak (pantas), kritik saja. Supaya jangan akal-akalan," ujar politisi Partai Gerindra itu. Sebelumnya, kita ingat, DPR berkeras menuntut dana yang mereka sebut sebagai dana aspirasi Rp 20 miliar/anggota DPR/tahun. DPR juga berkeras menuntut anggaran Rp 2,3 triliun untuk proyek pembangunan kompleks gedung baru DPR, menuntut dana Rp 12 miliar untuk pembelian kasur baru para anggota DPR. Dan semua itu, minimal, tanpa didasari uraian yang terbuka, mantik, dan mudah dicerna rakyat dari berbagai lapisan. Dan hebatnya, untuk setiap langkah yang diambilnya untuk menambah pundi-pundi, DPR selalu saja mengatasnamakan rakyat. Langkah mereka itu selalu disebut dari dan untuk rakyat. Padahal, yang utama bukanlah melangkah atas nama rakyat, melainkan memungkinkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan segenap rakyat dari hari ke hari. Untuk inilah UUD 1945 menggariskan tiga fungsi DPR, yakni fungsi legislasi, fungsi penganggaran, dan fungsi pengawasan. Dari berbagai alasan saat mengajukan anggaran untuk mereka (DPR), bisa dipersingkat, dalihnya untuk meningkatkan kinerja. Inilah dalih yang ditiupkan tiap kali DPR mendesakkan tuntutannya yang selalu pula digembar-gemporkan atau diberitahukan identik dengan kepentingan rakyat. Padahal, dari periode ke periode kinerja DPR jauh dari sewajibnya. Tanpa kecuali DPR 2014-2019. (*) tajuk edisi 18 september 2015

Sabtu, 11 April 2015

Mendahulukan Cinta Tanah Air Oleh: Said Aqil Siroj JAKARTA, KOMPAS - Ribut-ribut soal WNI eksodus ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah serta pemblokiran situs-situs radikal tampaknya ada hal yang perlu ditarik tegas. Ketegasan kebijakan dan penegasan cara pandang. Kita tengah menghadapi orang-orang yang sudah hilang rasa memiliki terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka ini adalah orang-orang yang "kost" di negeri ini. Bagi mereka, yang penting adalah "cinta agama"dan buang jauh-jauh "cinta tanah air". Pentingnya tanah air Ada tiga konsep tentang ukhuwah (persaudaraan), yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia). Di sini, saya tekankan pada pentingnya ukhuwah wathaniyah. Ukhuwah wathaniyah ini harus didahulukan ketimbang ukhuwah Islamiyah.Sebab, tanpa negara, bagaimana umat Islam bisa melakukan kegiatan keagamaannya? Pentingnya tanah air dapat kita lihat dari perjalanan hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Nabi ingin mempunyai tanah air (negara) sehingga dakwah Islam bisa berkembang dengan baik. Ini pula mengapa Al Quran masih menyebut-nyebut tentang kisah Fir’aun serta kisah para nabi lainnya. Sebab, kisah-kisah tersebut menyingkapkan adanya sejarah tentang tanah air atau daerah yang pernah dihuni oleh raja-raja terdahulu dan para nabi dalam menjalankan roda pemerintahan dan misi kenabiannya. Dalam pepatah Arab dikatakan, "Barang siapa yang tidak memiliki tanah air, ia tidak memiliki sejarah. Dan, barang siapa yang tidak memiliki sejarah, akan terlupakan. Contoh nyata adalah bangsa Kurdi yang tidak memiliki tanah air sehingga tercerai-berai hidup berdiaspora di Turki, Irak, dan Suriah. Anehnya, di lingkungan keagamaan muncul pandangan yang memperlawankan antara nasionalisme dan agama. Bahkan, banyak kelompok keagamaan yang menolak nasionalisme dan malah menyebutnya sebagai "kafir" atau thoghut. Jangan heran jika di negeri-negeri di mana mayoritasnya umat Islam sering kali terjadi pertumpahan darah. Lihatlah Afganistan, Somalia, Irak, Yaman, atau Suriah. Konflik di negeri-negeri Muslim ini tampak sudah berada di ambang batas kemanusiaan. Apalagi, dengan kemunculan NIIS. Kejadian di Timur Tengah tersebut menunjukkan, ternyata kesamaan dalam agama belum atau tak mampu menyatukan masyarakatnya. Islam di Timur Tengah ternyata berpotensi menimbulkan konflik akibat salah tafsir yang kebablasan. Somalia atau Afganistan, misalnya, 100 persen rakyatnya memeluk Islam. Namun, yang terjadi perang saudara, saling rebut kekuasaan dan penindasan oleh rezim berkuasa. Ini berbalik fakta dengan apa yang terjadi di Indonesia. Semenjak dahulu kala, Islam di Nusantara sudah memperlihatkan wajah yang arif dan damai. Pertikaian memang terjadi, tetapi hanya lokal dan regional yang tak menimbulkan tragedi nasional, sepertidi Irak atau Suriah dewasa ini. Dan, konflik-konflik yang pernah terjadi di Nusantara tersebut justru menumbuhkan sikap dewasa dan matang, seperti secara khusus kita lihat dalam perjalanan dakwah keislaman di bumi Nusantara ini. Para pendakwah Islam sejak dulu tidak serta-merta melakukan "pembumihangusan" terhadap kearifan-kearifan lokal yang sudah lama berserakan di bumi Nusantara. Artinya, mereka tidak menganggap bahwa "warisan nasional" yang ada di bumi Nusantara ini perlu dihancurkan lantas diganti secara frontal dengan simbol-simbol keislaman yang literalis. Ini jelas jauh berbeda dengan apa yang dilakukan ISIS, Boko Haram, atau Al-Shabab saat menguasai suatu daerah, lalu melakukan penghancuran terhadap warisan-warisan sejarah yang ada, bahkan kuburan pun jadi sasaran penghancuran. Dari perjalanan pendakwah Islam di bumi Nusantara ini membuktikan tidak adanya pertentangan antara nasionalisme dan ajaran Islam. Mereka menyadari betul bahwa untuk bisa berdakwah, dibutuhkan tanah air yang kondusif. Para ulama Nusantara dikenal sebagai cendekiawan berwawasan luas, penulis yang kreatif dan produktif, serta terlibat dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, budaya, dan spiritualitas. Mereka adalah agen-agen perubahan. Contohnya Hamzah Fansuri, Bukhari Al-Jauha, Syamsudin Al-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdul Rauf Al-Singkili. Mereka tiadk hanya telah meletakkan fondasi dakwah yang moderat, tetapi juga mampu memberi bukti nyata bagi perjalanan historiografi dakwah Islam di Nusantara yang menampakkan wajah Islam yang jauh dari sikap dan tindakan radikal. Hasilnya, bisa kita lihat hingga sekarang. Misalnya, nama-nama pesantrenyang justru dikenal karena nama desa atau daerahnya, seperti Pesantren Tebuireng, Pesantren Krapyak, Pesantren Termas, Pesantren Langitan, Pesantren Buntet, Pesantren Suralaya, dan Pesantren Cipasung. Ini jelas berbeda dengan munculnya pesantren-pesantren dadakan yang dibangun oleh kelompok-kelompok radikal-puritan yang menonjolkan nama kearaban. Bahkan, sama sekali tidak menghiraukan nama desa atau daerahnya karena anggapan yang terpenting buat mereka adalah nama-nama yang dipandang "Islami". Daerah tempat berpijak tidaklah penting. Yang terlihat di kalangan kelompok radikal seperti iniadalah penonjolan ukhuwan Islamiyah semata dan meniadakan ukhuwan wathaniyah. Jelaslah, Islam di Indonesia tidak punya akar radikal. Munculnya radikalisme dan terorisme merupakan hasil adopsi kultur keagamaan yang datang dari luar. Katakanlah, Islam yang radikal lebih merupakan "produk impor", layaknya sebuah produk yang diimpor dari luar negeri dan kemudian dijajakan di dalam negeri. Arus komunikasi global dewasa ini yang memungkinkan orang begitu mudahnya menyerap paham-paham luaran menjadi fakta adanya pergulatan "model baru" dalam memaknai dan menindaki ajaran Islam. Kasus pemblokiran situs radikal menjadi potret ketegasan untuk mempertahankan tanah air dari serbuan informasi yang merusak. Peneguhan peran Sikap moderatala Islam Indonesia ini sudah saatnya pula diekspor ke mancanegara, khususnya ke Timur Tengah. Kita lihat di Timur Tengah menunjukkan ketidakberimbangan peranan ulama antara ilmu yang dimiliki dan peranannya kepada kemaslahatan orang banyak. Akibatnya, ulama tidak bisa memberikan kontribusinya pada saat terjadi konflik di tengah masyarakat. Ulama di Timur Tengah hebat-hebat. Namun, kiprah mereka biasa-biasa saja, bahkan terlihat ibarat "macan kertas’ karena hanya lihai berkhotbah atau menulis berjilid-jilid kitab, tetapi lembek di lapangan. Ulamakita lebih baik. Itu yang ingin kita tularkan. Ulama-ulama di negeri kita mampu meredam konflik yang terjadi di daerahnya, seperti kasus Sampang dan kasus Jember. Kiai-kiai di negeri ini punya modal semangat pengabdian yang tinggi. Biarpun ilmu pas-pasan, mereka tergerak untuk mendirikan pesantren yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat dan negara. Walhasil, Islam Indonesia adalah harapan bagi kehidupan masyarakat dunia pada masa yang akan datang.Potensi itu sangat besar karena posisi Muslim Indonesia yang moderat.Karena itu, saatnya kembali meneguhkan Islam Nusantara untuk peradaban Indonesia dan dunia. Said Aqil Siroj Ketua Umum PBNU * Artikel ini sebelumnya tayang di Harian Kompas edisi Sabtu (11/4/2015).