Senin, 26 Januari 2015

Selebritas dalam Jeratan Narkoba

Tajuk 23 Jan 2015 S etelah mengamankan musisi kondang Fariz Rustam Munaf awal Januari silam, Polres Metro Jakarta Selatan kembali mengamankan selebritis yang kedapatan menggunakan narkoba. Kali ini pihak kepolisian mengamankan seorang personel grup band Padi yang bernama Ari Tri Sosianto alias Ari (40), Kamis (22/1) pukul 03.00 WIB di studio musik miliknya di Jalan Matahari Raya Blok L1, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, . Dari pemeriksaan hasil tes urin, gitaris grup band Padi itu dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis metafetamin, afetamin, ekstasi, dan sabu. Barang bukti yang turut disita adalah satu paket sabu, satu alat bong, alumunium foil, serta korek api. Dengan demikian sudah dua orang personel band Padi terjerat Narkoba. Sebelumnya, drumer Padi, Yoyo, juga terjerat narkoba dan ditangkap 27 Febuari 2011. Sejauh ini, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan Ari mendapatkan pasokan narkoba dari bandar yang sama dengan Fariz RM, karena ada kemiripan. Kita prihatin atas tertangkapnya kembali personel grup band papan atas tanah air tersebut yang kedapatan mengonsumsi narkoba. Karena ini menambah panjang daftar selebritas Tanah Air yang terjerat kasus narkotika dan psikotropika & bahan adiktif lainnya. Dalam 10 tahun terakhir, berdasar catatan Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), terdapat sedikitnya 35 selebritas Tanah Air terjerat kasus narkoba. Antara lain seperti diberitakan koran ini, Fariz RM, ditangkap 6 Januari 2015, Kabul Basuki alias Tessy , Oktober 2014, Roger Danuarta , Februari 2014, Raffi Ahmad, 27 Januari 2013, Andika, eks Kangen Band, 11 Maret 2011. Selanjutnya, aktor Ibra Azhari, ditangkap 23 Agustus 2010, Fachriah Muntas (Ade Ivay), 1 Juni 2010, Imam S Arifin, 24 Maret 2014, Penyanyi Sammy, Febuari 2010, artis cantik Jennifer Dunn, Oktober 2009, Sheila Marcia, Agustus 2008, Roy Marten, 13 November 2007, Gary Iskak, 21 September 2017, Pelawak Gogon, 22 Agustus 2007, Revaldo, 10 April 2006 dan masih banyak lagi. Muncul pertanyaan, mengapa lagi-lagi artis kita bisa terjerat narkoba? Alasannya bisa beragam. Tetapi umumnya adalah pengaruh pergaulan atau lifestyle. Artis yang mentalnya tidak kuat dan ada modal biasanya mengikuti gaya hidup seperti itu. Terkadang artis-artis yang tidak bisa mengungkapkan masalah mereka, kebanyakan lari ke narkoba untuk mengatasi masalah. Tetapi banyak pula dari pengguna narkoba yang awalnya hanya coba-coba, lama-lama ketagihan. Ini mesti menjadi perhatian kita bersama. Karena narkoba memiliki komposisi yang sama dengan obat-obatan dan mengandung banyak bahan kimia yang mem-boosting pribadi. Namun masalahnya, dosis narkoba berlebihan sehingga mengakibatkan kecanduan karena sugesti yang terus-menerus. Pada dasarnya semua profesi sebenarnya rentan terjerat narkoba. Bahkan aparat hukum sekalipun. Mengutip Fardin Hermia, Koordinator Wisma Sirih Pontianak, tempat rehabilitasi penderita narkoba, kini trennya narkoba masuk kepada kalangan pekerja yang motivasi awalnya mulai dari pertemanan, pergaulan, bekerja di luar batas seperti lembur yang salah memilih, dengan memilih narkoba sebagai pemacu dia agar tambah giat bekerja. Belajar dari kasus banyak artis terjerat karena coba-coba, masyarakat hendaknya jangan sekali-kali mencoba yang namanya narkoba. Karena sekali saja mencoba sudah terbuka lebar untuk menjadi pecandu. Bila sudah terjerumus menjadi pecandu, dampak kerusakan sangat parah bagi kesehatan penggunanya, bahkan bisa mengakibatkan penggunanya menjadi gila seumur hidup, membawa kematian, dan hingga bisa terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Mengingat jumlah pecandu narkoba di Tanah Air tiap tahun terus meningkat, pemerintah perlu memperbanyak pembuatan tempat rehabilitasi. Sebab bila pengguna ini dipidana lalu dimasukkan ke lembaga pemasyaratan campur dengan pengedar atau gembor narkoba, maka besar kemungkinan bukannya mereka sembuh dari ketergantungan narkoba, tapi naik kelas jadi pengedar narkoba. (*)

Tidak ada komentar: