Senin, 26 Januari 2015

Komitmen Kapolda Kalbar Berantas Kejahatan

Tajuk, 27 Jan 2015 A presiasi patut kita berikan kepada Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto, yang meskipun baru 8.5 bulan bertugas di Kalbar sudah banyak prestasinya. Terbukti, ketika awal Arief menjabat Kapolda Kalbar Mei 2014, posisi Polda Kalbar masih berada nomor urut 3 dari bawah dalam penanganan kasus. Tetapi di penghujung tahun 2014 peringkatnya naik ke nomor urut 2 teratas dari 32 Polda se Indonesia dalam keberhasilan dalam penanganan kasus. Senin (26/1/2015) siang kemarin, saat bersilaturahmi ke kantor redaksi Tribun Pontianak bersama jajaran pimpinan Polda, Jendral bintang satu ini kembali menegaskan komitmennya menjaga kondisi ketertiban dan keamanan dalam masyarakat serta mengantisipasi terjadinya berbagai tindak kriminal, dengan membentuk lima satuan tugas (Satgas). Lima satuan tugas ini sudah kami konsolidasikan. Ini menjadi lima sasaran yang jadi prioritas, jelas Arief Sulistyanto sembari menyebutkan lima satgas tersebut. Yakni Satgas Anti Korupsi, Satgas Mafia Tanah, Satgas Anti Narkoba, Satgas Anti Premanisme dan Kejahatan Konvensional, dan Satgas Penanggulangan Hutan dan Kebakaran Lahan. Pembentukan unit kerja Satgas pemberantasan tindak kriminal itu menurut alumnus Akpol tahun 1987 ini, sesuai dengan arahan dan menindaklanjuti kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kalbar pekan lalu. Arief berharap dengan pembentukan tim satgas itu, kondisi keamanan dan ketertiban di Kalbar dapat terjaga dengan baik. Masyarakat juga diminta ikut mendukung pengamanan sehingga suasana tetap kondusif. Ketika disinggung alasan membentuk satgas kebakaran hutan, padahal sekarang tidak ada kebakaran hutan atau lahan, Arief mengingatkan bahwa untuk mencegah terjadi kebakaran hutan, dari awal harus sudah dilakukan rekayasa lahan. Lahan-lahan perkebunan sawit dari tanah gambut harus dibuat kanal-kanal, sehingga bila muncul kebakaran bisa dimanfaatkan airnya untuk memadamkan. Polda Kalbar juga akan fokus untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba, dengan membentuk satgas anti narkoba. Sejak menjadi orang nomor satu di Polda Kalbar, Arief memang tidak pandang bulu dalam penindakan kasus-kasus narkoba, termasuk kepada anak buahnya sendiri. Bila ada anggotanya yang dari hasil tes urin positif memakai narkoba akan dipecat. Ia tidak mau melindungi anggotanya yang bermasalah. Terbukti ia sudah memecat 27 anggotanya. Nama Polda Kalbar mencuat secara nasional bahkan internasional, saat dua anggotanya, yakni AKPB Idha Endri Prastiono dan Bripka MP Harahap pada September 2014 ditangkap Polisi Diraja Malaysia di Kuching, karena diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba internasional. Bahkan Arief tidak segan-segan membeberkan secara detail kesalahan Idha. Nama Polda Kalbar dan Brigjen Arief Sulistyanto kembali menjadi pembicaraan nasional setelah berhasil menangkap Budiono Tan, bigbos PT BIG yang menjadi buronan Polda sejak 2010 dalam kasus dugaan penggelapan sertifikat tanah milik ratusan petani sawit di Ketapang dan penipuan senilai puluhan miliar. Arief sendiri kepada Tribun mengaku kaget ketika namanya berhari-hari menghiasi media massa nasional. Penangkapan ini sangat melegakan ratusan petani sawit Ketapang yang selama lima tahun putus asa (hopeless) karena sudah sejak 2010 mengadukan kasusnya ke Polda tidak ada tindak lanjutnya. Kasus mantan anggota MPR ini sulit ditangani karena Polda Kalbar karena kerap mendapat intervensi dari pihak-pihak tertentu termasuk DPR RI. Sejak awal menjabat Kapolda Kalbar 5 Mei 2014, Arief memang langsung tancap gas memberantas semua kejahatan yang meresahkan dan merugikan masyarakat. Hasilnya Kalbar terbebas dari penyelundupan semua komoditi, gula, beras, maupun, narkoba, onderdil kendaraan, BBM. Para pelakunya diproses hukum, termasuk oknum petugas yang terlibat ditindak tegas sampai pemecatan. Keberhasilan Arief menjadi Kapolda itu, baik di eksternal maupun internal telah mampu mengangkat citra positif Polda Kalbar, di saat Polri di Jakarta sedang menjadi sorotan tajam publik, dan menurun citranya akibat perseteruannya dengan KPK. Ini merupakan momentum yang harus dipelihara seluruh aparat kepolisian di Polda Kalbar untuk tetap fokus pada tugas dan tanggungjawabnya sesuai arahan Kapolda Kalbar. (*)

Tidak ada komentar: