Rabu, 30 Juli 2008

Inilah 10 Rahasia Panjang Umur


TPGImages
Meski sudah berusia lanjut, otak harus tetap dilatih dan digunakan. Kunci untuk menjalani kehidupan lanjut usia (lansia) adalah terus menggunakan otak untuk berpikir.

Menjaga pikiran tetap aktif

INGIN tetap awet muda dan mencapai usia lebih dari seratus tahun? Ikutilah 10 tip gaya hidup sehat berikut ini. Rahasia ini diperoleh dari suatu hasil jajak pendapat terhadap 100 orang yang berusia lebih dari seratus tahun (centenarian) di Amerika Serikat.

Salah satu tip yang paling dianjurkan menurut jajak pendapat ini adalah tetaplah berinteraksi, berhubungan dekat dengan keluarga atau pun teman. Rahasia lainnya selalu berupaya untuk membuat otak dan pikiran selalu aktif dan menjaga hati tetap bahagia dengan tertawa. "Jika saya boleh menitipkan suatu pesan, janganlah berhenti untuk berpikir. Selamanya," ungkap seorang wanita yang sudah mencapai 102 tahun, Maurice Eisman.

Sedangkan hal yang harus selalu Anda hindari dan jauhkan dari hidup, kata Eisman, adalah adalah stres. "Saya kira hal yang paling buruk adalah stres, dan Anda dapat menghindarinya dengan cara mengatur kehidupan Anda," tegasnya.

Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan per telepon ini terungkap bahwa beberapa partisipan ternyata juga memiliki gaya hidup modern. Sekitar 19 persen di antaranya mengaku memakai ponsel, 12 persen terbiasa memakai Internet dan 3 persen bahkan berkencan dengan seseorang yang dikenal lewat chatting. Sebanyak 45 persen juga mengenal pemenang American Idol 2005, Carrie Underwood.

Ditanya tentang siapa selebritas favorit yang ingin mereka ajak bila ada kesempatan makan malam, sebagian besar memilih aktor Bill Cosby disusul pegolf Tiger Woods dan presenter Oprah Winfrey. Britney Spears dan Howard Stern juga masuk favorit, meski pilihannya paling sedikit.

Jajak pendapat ini digagas GfK Roper Public Affairs & Media pada bulan April dan Mei dalam suatu program koordinasi kesehatan untuk para lansia. Oleh karena para centenarian yang dilibatkan adalah mereka yang kondisinya sehat, hasil jajak pendapat ini mungkin tidak dapat mewakili setiap orang pada rentang usia tersebut.

Berikut adalah 10 tip diikuti dengan persentase seberapa penting maknanya bagi hidup para centenarian :

* Tetap dekat dengan keluarga dan teman : 90%
* Menjaga pikiran tetap aktif : 89%
* Tertawa dan memiliki rasa humor: 88%
* Tetap memelihara kerohanian atau spiritualitas: 84%
* Terus berharap dapat melewati hari-hari baru: 83%
* Tetap bergerak dan olahraga : 82%
* Memelihara rasa kebebasan : 81%
* Makan dengan sehat : 80%
* Tetap mengikuti berita dan perkembangan terbaru : 63%
* Terus mencari kawan baru: 63% (Kompas.com, 31/7/08)

"Lho Calon istrimu Mana Yu.....!"


TUKAR CINCIN - Wahyu dan Ariati saling tukar cincin sebagai tanda ikatan hubungan cinta kasih mereka sebelum menuju pelaminan, Rabu (30/7/2008)
* Melamar untuk Wahyu Imaging Tribun
Hari ini untuk kesekian kalinya aku mendapatkan amanat untuk melamar/meminang. Bila tiga bulan lalu aku diminta keponakanku Ika, putri nomor tiga kakakku nomor dua (Mbak Sri) menerima lamaran dari calon ibu mertua Ika di Solo (rencana menikah 17 Agustus 2008), dan dua bulan lalu melamar/meminang untuk ponakanku Beni mewakili kakakku nomor 3 (Mbak Titik Balya Umar) ke calon besan di Klaten (6 Juli 2008 mereka jadian menikah), hari Rabu, 30 Juli 2008 bertepatan dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW aku melamar untuk teman satu kantor di Tribun Batam bagian Imaging, Wahyu Indriyatno.

Bapaknya Wahyu, Pak Jalal asal Klaten, Jateng yang sebetulnya hadir di acara lamaran itu mewakilkan aku untuk melamar pujaan hati Wahyu, Ariati, putri dari pasangan Pak Salim dengan Ibu Mariani di kediaman ortu Ariati, Rusun Nagoya, Batam.

Kami berangkat dari Rumah Susun Lancang Kuning, Batuampar, tempat waktu kos yang berjarak kurang dari 1 km dari rumah calon mertua Wahyu di Nagoya. Sekitar pukul 16.15 WIB, rombongan pelamar tiba di kediaman pasangan Salim dan Mariani, calon mertua Wahyu yang terletak di lantai 3 Rusun Nagoya. Setelah naik melalui tangga di lorong selebar 1 meter, kami sampai di lantai 3. Kami diterima secara lesehan mengelilingi hidangan yang telah disiapkan tuan rumah.

Singkat cerita setelah wakil tuan rumah memperkenalkan diri, aku yang menjadi juru lamar menyampaikan maksud kedatangan untuk menyerahkan hantaran, melamar, sekaligus tukar cincin. Aku duduk disamping wahyu berhadap-hadapan dengan dua wanita yang aku kira salah satunya calonnya Wahyu.

Tapi,ups....saat aku menyebut nama calonnya Wahyu, aku sempat keseleo lidah menyebutnya Ariani. Saat nama Ariani kusebut, wanita berambut lurus yang aku kira calonnya Wahyu tersenyum. Setelah aku selesai menyampaikan pinangan, wanita tersebut nyeletuk sambil tersenyum simpul, "Calonnya Mas Wahyu namanya Ariati, adik saya. Orangnya didalam tuh. Ariani itu nama saya".

Beberapa detik kemudian seorang perempuan mengenakan kebaya muncul dari balik kain kodern arah kanan. "Lho gimana to Wahyu ni, masak calonnya disembunyikan. Maaf ya mbak..habis Wahyu nggak pernah ngenalin calonnya ke saya," tukasku ke arah Ariani.
Wah...wah..Wahyu ini ada-ada saja.
Giliran menjawab lamaran, ketika diminta oleh ibunya, Bu Mariani, untuk menjawab, Ariati yang merupakan putri bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Salim dan Mariani itu tampak malu-malu. "Ayo bilang aja sendiri," bisik ibunya. Tetapi Ariati tetap diam sambil tetap tersenyum. "Senyum itu artinya bersedia menerima lamaran," seloroh Widodo, wartawan Tribun yang sore itu didaulat untuk membacakan doa.

"Sebaliknya kalo menolak, biasanya diam atau nangis saja lalu masuk kamar," tukasnya menimpali...wuakakaka. Ariati yang jadi sasaran tembak tetap hanya senyam-senyum aja, begitu juga dengan ibunya yang duduk di sebelahnya.

Akhirnya, kakak laki-lakinya Ariati yang sore itu mewakili keluarga Pak Salim menjawab dengan mengatakan, "Kami menerima lamarannya". Serempak kami menyambutnya dengan mengucap...ALHAMDULILLAH.

Setelah itu dilanjutkan dengan acara tukar cincin, makan, baru kemudian membicarakan hari pernikahan. Dari pihak Wahyu mengusulkan 14 Februari 2009. Tapi pihak Ariati masih belum sepakat tanggalnya, sehingga pembicaraan soal tanggal pernikahan ditunda. Keluarga Ariati dan Wahyu sepakat untuk membicarakannya kemudian.
Menjelang maghrib kami pamitan pulang. Selamat Oke Yu, status hubunganmu dengan Ariati sudah naik derajat dari sebatas doi menjadi tunanganmu. Selamat menyongsong pernikahanmu...Semoga Allah meridhoi hubungan kalian! (ahmad suroso)

Senin, 28 Juli 2008

Dua Menteri Nikmati Suap Dana BI



Krisis Korupsi Berjamaah Wakil Rakyat
SELAIN telah menggiring sejumlah anggota DPR RI dan beberapa pejabat Bank Indonesia (BI) sebagai tersangka, kasus penyelewengan aliran dana Bank Indonesia (BI) ke anggota DPR RI tahun 2003 senilai Rp 100 miliar kini menyeret dua menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin Presiden SBY disebut-sebut ikut menerima suap dari kucuran dana BI tersebut.

Keduanya Menteri Bappenas Paskah Suzetta dan Menteri Kehutanan MS Kaban. Bahkan politisi Golkar, Paskah Suzetta yang saat itu menjabat Ketua Komisi IX disebut-sebut mendapat jatah paling besar sebanyak Rp 1 miliar, dan politisi Partai Bulan Bintang MS Ka'ban yang saat itu anggota komisi IX dan kini Menhut kebagian Rp 300 juta.

Dugaan keterlibatan dua menteri anggota KIB itu dalam kasus suap dana BI itu terungkap setelah anggota DPR yang kini berstatus tersangka, Hamka Yamdu 'bernyanyi' di persidangan. Hamka Yandhu, membeberkan adanya aliran dana tersebut ke sejumlah anggota Komisi IX DPR di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Senin (28/7).

Ketika memberikan keterangan sebagai saksi untuk terdakwa dua mantan pejabat Bank Indonesia(BI) Oey Hoy Tiong dan Rusli SImanjuntak, Hamka membenarkan sebagian besar anggota fraksi dari berbagai partai politik di Komisi IX DPR telah menerima dana tersebut.
Sampai kini, KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus itu, yaitu mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, mantan Deputi Direktur Hukum BI Oey Hoy Tiong, dan mantan Kepala Biro Gubernur BI, Rusli Simandjuntak, yang kini menjabat Kepala Perwakilan BI di Surabaya, mantan anggota DPR Antony Zeidra Abidin, dan anggota DPR Hamka Yandhu.

Hamka Yandhu mengungkapkan semua anggota DPR di Komisi IX yang membidangi perbankan menerima dana dari BI, termasuk MS Kaban menerima Rp300 juta dari BI ketika menjadi anggota Komisi IX DPR. Anggotanya mencapai 52 orang. Setiap anggota anggota DPR menerima antara Rp 250 juta sampai Rp 500 juta, totalnya Rp 21,5 miliar.

Hamka menegaskan dirinya sendiri yang menyerahkan uang tersebut kepada Kaban. Menurut Hamka, uang itu diberikan di gedung DPR, pada jam kerja. "Mereka juga naik ke ruangan saya," kata Hamka merinci lokasi pemberian uang untuk keperluan pembahasan permasalahan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan pembahasan revisi UU BI.

Berdasar laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kasus dana BI bermula ketika rapat Dewan Gubernur BI yang dipimpin Burhanuddin Abdullah pada 2003 mengeluarkan persetujuan untuk memberikan bantuan peningkatan modal kepada Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) senilai Rp100 miliar.

Kasus dugaan suap yang menyeret anggota Komisi IX DPR (periode 1999-2004) membidangi masalah keuangan dan perbankan itu termasuk dua anggotanya yang kini menduduki kursi menteri semakin menambah panjang daftar jumlah anggota DPR yang menilap uang negara untuk kantong pribadi dan partai. Sebagaimana kita ketahui, kasus dugaan korupsi lainnya juga menimpa anggota Komisi IV yang membidangi alih fungsi lahan, termasuk alih fungsi lahan hutan di Bintan yang mendudukan Sekda Bintan Azirwan di kursi terdakwa, dan Komisi V perhubungan khususnya dalam kasus pengadaan kapal patroli.

Pengakuan itu bukanlah isapan jempol belaka. Karena sebuah keputusan di komisi tidak dilakukan orang perorangan atau hanya dua-tiga orang. Juga tidak ditentukan satu fraksi. Tapi pasti melibatkan mayoritas anggota dan fraksi. Dan ini terbukti dalam fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi anggota Komisi IV, V dan Komisi IX tersebut. Artinya akan semakin banyak anggota dewan terhormat di Senayan yang berpotensi menjadi tersangka.
Sebagai rakyat kita sangat prihatin dengan perilaku sebagian anggota dewan tersebut. Memang tidak semua anggota DPR bermental korup, masih banyak yang bersih dan tidak terkontaminasi. Tetapi DPR yang diberi kewenangan besar mengontrol eksekutif yang korup ternyata justru tercemar oleh syahwat korupsi dengan kadar dan dosis yang melewati ambang batas tentu menyakitkan. Bila keadaan terus demikian, jangan salahkan bila masyarakat menjadi apatis terpada para politisi, dan pada gilirannya ketika Pemilu berlangsung, bukan tidak mungkin 'partai' golput yang menang. Tentu tidak kita harapkan bukan!
(ahmad suroso
)

* Dimuat di Tribun Corner, Tribun Batam, Selasa, 29 Juli 2008

Minggu, 27 Juli 2008

A Mild Soundrenaline di Batam, Ciamik Euy...






* Bertabur puluhan musisi kondang

MINGGU, 27 Juli 2008, dentuman musik dari puluhan musisi kondang tanah air yang sedang naik daun menjadi magnit dan menghipnotis puluhan ribu kawula muda Batam yang membanjiri konser A Mild Soundrenaline di lapangan parkir Temenggung Abdul Jamal, Batam sejak tengah hari hingga jam 10 malam
Para musisi penuh talent Ahmad Dani bersama grup band besutannya (Dewa, dan The Rocks), Melly Guslaw, Mulan Jameela, Ari Lasso, Aura Kasih, Astrid, Afghan, grup band Ungu, The Titans, Samsons, Andra&The Backbone, Magneto, D'Masiv, Nine Ball, Repvblik, Dearest hari itu benar-benar mampu memuaskan para pecinta dan penikmat musik dari Batam dan sekitarnya, termasuk dari Singapura dan Malaysia.
Tak terkecuali aku yang menyaksikan bersama tiga crew Tribun lainnya, Opung alias Richard Nainggolan, Agus TH, dan AE Iklan Hendra dari pukul 16.00 sampai waktu maghrib tiba. "Wah Korlipnya ikut nonton juga ya, kok tidak dibelakang panggung mas," celetuk Yanti, PR Hotel bintang IV Holiday Inn Batam menyapaku di sela-sela pengunjung usai menyaksikan penampilan Mulan Jameela yang atraktif.
"Enggaklah mbak, saya kan hanya menonton aja, sudah ada yang meliput," cetusku.
Hari itu sebetulnya aku tak berniat nonton pentas musik akbar tersebut. Tapi karena diajak ketiga crew Tribun tadi.
"Mau..." kataku singkat menyambut ajakan mereka saat kami berada di kantor melihat-lihat berita di internet sore itu. Apalagi aku memang paling suka dengerin lagu Wonder Women-nya Mulan Jameela yang menghentak dan suaranya sangat khas mendayu-dayu...kapan lagi bisa menyaksikan langsung penampilannya.
Sayang, karena hanya nonton dua jam, aku hanya bisa menyaksikan langsung aksi panggung Ahmad Dani dengan The Rocknya, Mulan Jameela, Samsons, The Titans. Saat maghrib tiba, aku berempat harus kembali ke markas besar Tribun, karena tugas-tugas editing di kantor menanti. Meski demikian, aku merasa puas dan terhibur dapat melihat dan mendengarkan langsung musisi tangguh Ahmad Dani dan Mulan Jameela beraksi di atas panggung. Aksi mereka benar-benar ciamik euy!....seronok kata orang Malaysia. (ahmad suroso)

Jumat, 25 Juli 2008

Dari Jantung Bocor sampai Lumpuh Layu




SELAIN sebagai dirigen wartawan Tribun Batam, aku juga mengemban amanah mengurusi bantuan-bantuan kemanusiaan dari pembaca Tribun melalui rekening giro dompet pembaca Tribun Batam di BCA kantor cabang pembantu Nagoya Batam, untuk orang-orang yang sedang kesusahan menderita sakit kategori berat.

Begitulah, Jumat pagi, 25 Juli 2008 aku sudah disamperi Redpel Tribun Batam, Richard "Opung" Nainggolan di mess untuk menyerahkan sumbangan pembaca kepada dua keluarga yang anak-anaknya menderita sakit. Pertama, ke rumah Djoni (45), di Ruli (rumah liar) Tiban Lestari nomor 252, RT 03 RW 03 Kelurahan Patam Lestari, Tiban, Batam yang kondisinya agak kumuh dan sempit.

"Assalamu'alaikum," sapaku saat memasuki rumah Djoni.
"Walaikumsalam," tukas Joni dan istrinya serta Friska Ananda (11), anak Djoni yang divonis dokter jantungnya bocor. "Nanda ini kalau batuk keluarnya darah. Karena sering batuk, badannya sampai bungkuk," ujar Joni sambil memegang bahu Nanda yang bungkuk seperti nenek-nenek, badannya pun tampak kurus.
Rasa iba segera menyergapku.

Pagi itu aku bersama Opung menyerahkan sumbangan pembaca via rekening dompet pembaca Tribun Rp 2 juta. Rencananya (28/7), Friska akan ke Jakarta untuk menjalani operasi di RS Jantung Harapan Kita. Untuk keperluan operasi, Djoni mengaku biayanya sangat besar.

"Saya dengar informasi habisnya Rp 50 juta lebih, kami mana sanggup, berapa besar sih gaji pegawai rendahan seperti saya ini yang belum lama diangkat sebagai PNS Pemko Batam setelah honorer 10 tahun," tutur Djoni yang mengaku baru mendapatkan uang dari dermawan Rp 15 jutaan. "Berapapun sumbangan yang saya dapat, Friska akan saya bawa ke Jakarta," tuturnya.
*  *  *
Dari rumah Djoni, sekitar jam 10 aku dan Opung naik Suzuki APV meluncur ke rumah Naposo Harahap yang 3 orang anaknya menderita lumpuh layu di Saguba blok H nomor 47, di Sagulung, Batam di tengah hujan lebat yang hari itu seharian mengguyur bumi Batam.
Karena belum tahu alamatnya, kami lebih dulu menjemput reporter Tribun, Ronald Hutasoit (reporter). Kedatangan kru Tribun Batam mengejutkan keluarga Harahap.

Saat tiba di rumahnya, ketiga anaknya sedang asik melahap makan siang di lantai. Helmi (23) anak paling sulung, dan Baginda (20) menyantap makanan tanpa dibantu orangtuanya. Beda halnya Nursalasia (18) harus disuapi oleh ayahnya. Itupun saat disuapi mulutnya masih sering belepotan, karena dia kesulitan untuk mengunyah.

Terharu, trenyuh... itulah yang aku rasakan saat menyaksikan sendiri 'penderitaan berat' yang harus dialami keluarga Naposo. Apalagi saat melihat mereka cara makan, khususnya Nursalasia tak ubahnya anak balita.

Setelah bercakap-cakap sebentar, kami menyerahkan sumbangan dari dompet pembaca Tribun sebesar Rp 3 juta. "Bapak dan Ibu serta adek-adek yang tabah ya menghadapi persoalan hidup. Apapun yang terjadi dalam hidup hendaknya berserah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kataku.

Kulihat istri Naposo, Sarliawati boru Siregar meneteskan air mata sambil mengucapkan rasa terima kasihnya yang dalam kepada Tribun bersama pembaca. Sementara Nursalasia yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas 3 SD nampak tersenyum saat ditepuk-tepuk pundaknya oleh Opung. "Ya adik harus terus berdoa dan harus optimis bisa cepat sembuh, dan bisa bermain lagi," kata Opung.

Menurut Harahap berkat pemberitaan Tribun sebelumnya, beberapa bantuan mengalir kepada mereka di antaranya sumbangan dari radio Era Baru FM bersama pemirsanya. Sedangkan yayasan Obor Nusantara berjanji akan membantu proses pengobatan baik dana, dan tenaga jika ketiga penderita tiba di Jakarta.  (ahmad suroso)

Sabtu, 19 Juli 2008

Ada Beruang Menindihku....!

Ginekolog Dr Boyke Berbagi Tips Seks Pasutri

"DOK, saya sekarang kok tidak bisa orgasme," tanya seorang ibu saat konsultasi ke Ginekolog dan konsultan seks Dr H Boyke Dian Nugraha SpOG, MARS.
"Lho kenapa?" tukas Boyke.

"Suami saya sekarang perutnya gendut. Kalau saya lihat dia, saya seperti melihat beruang. Jadi kalau dia menindih saya, saya merasa ada beruang menindihku," celetuk Dr Boyke mengutip pengakuan wanita tersebut.

Cerita lugas yang disampaikan Dr Boyke itu tentu saja memancing gelak tawa peserta seminar "Pentingnya Seks Sehat bagi Pasutri dan Tips Memuaskan Pasangan" yang didominasi kaum hawa, sedikit peserta pria termasuk aku, di Hotel Planet Holiday, Sabtu (19/7).

Apalagi selain memberikan materi, dr Boyke juga memperlihatkan banyak foto-foto pendukung melalui slide show. Mulai dari gambar foreplay hingga penyakit kelamin dari para pria ditunjukkan dengan cukup gamblang oleh dokter bertubuh langsing itu.

Boyke juga mengisahkan pengalaman kliennya seorang pria yang mengaku kehilangan nafsu bercinta dengan istrinya. Pasalnya istrinya tidak merawat badannya, membiarkan payudaranya kerempeng seperti nenek lampir, sementara perutnya melar. "Saat mencumbu istrinya, suaminya mengira perut istrinya itu payudara," ucap seksolog ini sambil tersenyum.

Dari cerita itu, dr Boyke ingin menekankan,untuk meningkatkan gairah seks, maka pasutri harus berusaha menjaga kebugaran tubuhnya. Misalnya untuk mengencangkan otot-otot payudara bisa dilakukan dengan latihan kedua tangan mengangkat barbel 1 kg Untuk menambah kekuatan otot bahu dan dada dengan push up.
Namun ia juga menekankan kebahagiaan hubungan pasutri tidak hanya ditentukan oleh seks. "30 persen memang seks, tetapi yang paling penting dalam perkawinan adalah perhatian dan komunikasi," papar Boyke.

Lebih jauh, ia menjelaskan trik-trik meningkatkan gairah seks dengan gaya jenaka. "Ini bukan gambar pulau Batam!", celoteh Boyke yang disambut derai tawa ketika menunjukkan slide gambar tubuh lelaki terlentang dalam keadaan telanjang, namun disamarkan seperti lukisan. Setelah itu ia menunjukkan slide gambar tubuh perempuan juga dalam kondisi bugil.

Dari kedua gambar itu Ia ingin menunjukkan, dalam berhubungan seks jangan main tembak langsung. Tetapi harus step by step. Misalnya dimulai dari mencium belakang kuping, atau bibir pasangan, karena salah satu titik orgasme adalah bibir, atau dengan belaian tangan di pundak, leher, dada, perut, dan seterusnya. "Jadi jangan langsung 'korek-korek', memangnya dokter kandungan," celetuk Boyke yang disambut derai tawa peserta, termasuk istri Wakil Walikota Batam, Ny Hj Suparti Ria Saptarika.

Dalam berhubungan seks, lanjut pria yang sudah 23 tahun berkeluarga ini, jangan lupakan berdoa. "Mulailah dengan Bismillah, lalu membaca misalnya, Ya allah, saya ingin membahagiakan istri/suami saya. Berilah kami kemampuan untuk bisa memuaskan hubungan seks suami/istri saya".

Dr Boyke juga mengungkapkan pendapatnya soal praktek poligami. Meskipun di televisi sedang tren tema-tema rumah tangga yang berpoligami, Dr Boyke menasehati untuk tidak melakukannya. "Say no to Poligami," tegas pria berkacamata tersebut.

Sebab menurutnya, risiko penyakit kelamin pada wanita seperti kanker leher rahim cukup besar karena suami berganti-ganti pasangan meskipun dalam ikatan pernikahan. "Karena itu setiap kali ada anak-anak saya didekati pria, saya minta mereka tidak dipoligami," imbuhnya .

Selain dr Boyke, hadir pula narasumber lain yakni dr Tjahja Sanggara SpOG yang merupakan dokter kandungan di RS Awal Bros serta instruktur Yoga, Amy Prasetyo yang langsung memperagakan bersama tiga instruktur yoga anak buahnya, contoh-contoh gerakan yoga untuk meningkatkan gairah seks pasutri. (ahmad suroso)

Jumat, 18 Juli 2008

Tanda-tanda keagungan bulan Rojab

BULAN Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan merupakan bulan yang paling dimuliakan Allah SWT.
Untuk itulah kita dianjurkan untuk berdoa agar kita bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini. Inilah doa menyambut bulan Rajab guna persiapan menghadapi bulan Ramadhan : "ALLAHUMMA BAARIKLANAA FI RAJAB WA SYA'BAN WA BALIGHNA RAMADHAN". "Ya Allah berikanlah berkah-Mu kepada kami di bulan Rajab dan Syaban, dan pertemukan kami dengan Ramadhan." Amin yaa Rabbal 'Alamin ...

Pada bulan Rajab umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunat dan amalan-2 sunat lainnya. disela-sela kesibukan bekerja. disela-sela kesibukan tugas yang banyak, ditengah makanan-makanan yang enak-enak, dikerumunan orang lain yang asyik menikmati makanannya, luruskanlah niat puasa kita, ibadah-2 sunah kita, "Semata-mata untuk menjalankan perintah Allah dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah SWT "

Tentu kita tidak ingin melewatkan begitu saja datangnya bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan dengan sia-sia. Karena itu dibawah ini saya posting Tanda-tanda keagungan bulan Rojab tulisan Huttaqi alias Edy Setiawan, yang semoga bisa diambil manfaatnya. Amien

1. Qoola Rosulullohi shollallohu alaihi wasallama ,
"Innamaa summiya rojabun li annahu yatarojjabu fii hi khoirun katsiirun li sya'baana waromadloona"

Bersabda Rosululloh saw,
"Adanya dinamakan bulan Rojab karena dia itu agung, di dalamnya mengandung kebaikan yang banyak (dan kebaikan yang banyak itu dipersiapkan) untuk menghadapi bulan Sya'ban dan bukan Romadhon"
(Hadits keterangan dari shohabat Anas, diriwayatkan oleh Imam Hasan)

2. Adanya peristiwa besar pada bulan ini, yaitu pada tanggal 27 Rojab, diperjalankanNya nabi Muhammad oleh Alloh. Peristiwa besar Isro' dan Mi'roj bertemunya Nabi Muhammad dengan Alloh secara langsung tanpa melalui perantara Jibril, dan ditetapkannya perintah kewajiban Sholat Lima.

3. Menurut Sultan Auliya, Syech Abdul Qodir Jaelani, di dalam kitabnya Al-Ghoniyyah li thoolibi thoriqil haq Juz I halaman 173.
Disebutkan begini,
"Rojabu huwa ismun min asmaail mustaqoti was tiqooquhu minat tarjib huwa at ta'dzim"

artinya,
"Kalimat ROJAB, dia itu nama sebagian nama-nama yang dikeluarkan, adapun mustaqnya dari TARJIB dan maknanya AGUNG.

Masih menurut Syech Abdul Qodir,
Kalimat Rojab itu tersusun dari 3 huruf,
RO' singkatan dari Rohmatulloh (RohamtNya Alloh)
JIM singkatan dari Judulloh (KedermawananNya Alloh)
BA' singkatan dari Birulloh (KebaikanNya Alloh)

4. Di dalam kitab Nazahatul Majalis /juz I/ hal 45
diceritakan,
Kerterangan dari shohabat Tsauban. suatu saat sahabat Tsauban di ajak berjalan-jalan oleh Rosululloh saw yang mana dalam perjalanannya itu melewati salah satu kuburan. Dan ketika berada di antara deretan kuburan, Rosululoh berhenti kemudian menangis. Setelah itu Rosul bersabda pada sahabt Tsauban,"Hai Tsauban, mereka yang di dalam kubur ini banyak disiksa dalam kuburnya. Maka aku berdoa kepada Alloh supaya mereka diringankan siksanya".
Kemudian Rosul bersabda,
"Yaa Tsauban, Lau shoomahaa uu laa i yauma min rojabin waqooma lailatam minhu maa 'adzaabuhu"
"Ya Tsauban, seandainya mereka yang disiksa itu waktu hidupnya mau puasa Rojab walau 1 hari dan sholat sunat Rojab walaupun hanya semalam maka pasti tidak akan mengalami siksa yang seperti itu"

Sahabat Tsauban nanya lagi,
"Faqultu yaa Rosulullohi yashuumu yaumin waqiyaamu lailatin yamna u 'adzaabil qobri"
"Apa puasa 1 hari lalu sholat sunnat 1 malam (cuma 2 rokaat) bisa mencegah adzab kubur ?"

Rosul jawab," Na'am" Ya memang benar,
sampai Nabi bersabda,
"Demi Dzat yang menguasai diriku dalam kekuasaannya, tidak ada orang muslim dan muslimat puasa 1 hari dari bulan Rojab dan sholat sunat Rojab, kecuali dicatat ibadah 1 tahun"

5.Qoola Rosulullah saw,
"Shoumu awwala yaumin min Rojabin kaffaarotu tsalaatsa siniina, watstsaani kaffaarotu sanatain, watstsaalitsu kaffarotu sanatin tsumma kulli yaumin syahron"

Bersabda Rosululloh saw,
"Puasa tgl 1 bulan Rojab menutup dosa 3 tahun. Puasa tanggal 2 bulan Rojab menutup dosa 2 tahun, Puasa tanggal 3 Rojab menutup dosa 1 tahun. Kemudian tiap-tiap hari (setelah tgl 3) menutup dosa 1 bulan." (hadits keterangan dari shohabat Ibnu Abbas)

dan masih banyak lagi keterangan-keterangan yang menginformasikan tentang keutamaan bulan Rojab.

Waktu kita sangat terbatas di dunia ini, moga-moga bisa kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Alloh swt, melalui pintu-pintu yang sudah ditunjukkan oleh Rosululloh. (AHMAD SUROSO)

Senin, 14 Juli 2008

Resep Hidup kaya dan bahagia ala Gede Prama


Sulit Bersyukur? Kunjungi UGD, Panti, Kuburan

SETIAP hari kita melihat semua orang sibuk bekerja guna mencari nafkah. Tidak sekedar nafkah diri dan keluarga yang menjadi tujuan, tetapi setiap orang selalu ingin hidup kaya dan bahagia.

Mah, bagaimana agar hidup kaya dan bahagia? Seorang motivator Indonesia kenamaan Gede Prama membagikan resep kaya dan bahagia kepada masyarakat Batam saat hadir dalam seminar yang diadakan Bank Niaga Cabang Batam dalam even business gathering ; The Art of Life Mastery with Gede Prama di Hotel Novotel Batam, Senin (14/7/08)

Dalam ceramahnya kurang lebih satu jam, motivator asal Bali ini memaparkan tiga resep hidup kaya dan bahagia. Pertama, rajinlah bersyukur. Seorang wanita yang rajin bersyukur tidak akan pernah tua. Bahkan semakin usianya bertambah bukan ketuaan yang didapat tapi bisa tetap awet muda kaena pancaran inner beauty.

Jika Anda kesulitan bersyukur, ada tiga tempat rekreasi yang bisa menimbulkan rasa syukur itu. "Kunjungilah unit gawat darurat (UGD) karena disana terbaring banyak orang yang kondisi kesehatannya parah. Dengan demikian Anda bisa merasakan syukur karena masih diberi kesehatan. Jika tidak juga bisa bersyukur, pergilah ke panti asuhan anak-anak cacat, karena disana banyak orang yang tidak lengkap fisiknya tapi sempurna jiwanya. Banyak orang yang tidak punya tangan dan kaki bisa melukis dengan mulut, menulis, atau bekerja lain. Kalau tidak bisa juga bersyukur, datanglah ke kuburan. Di kuburan Anda bisa melihat, secantik apapun, sekaya apapun, atau sejelek apapun semasa hidupnya, menjadi tidak berdaya terbaring di dalam tanah," papar Gede seperti dilaporkan wartawan Tribun Batam, Menix dan dilansir Tribun Selasa (15/7).

Resep kedua, janganlah hanya mau menerima kelebihan seseorang, tapi terima jugalah kekurangannya. Jika Anda memiliki istri, jangan hanya mau cantiknya saja dan begitu ia buang angin (kentut) langsung disuruh keluar.

"Wanita yang cantik dan baik, biasanya kekurangannya adalah goblok. Sementara lelaki yang tampan dan kaya, kekurangannya adalah tukang selingkuh," ungkapnya. Kelebihan itu sama dengan bunga, sementara kekurangan sama dengan sampah organik.
Jangan pernah salah, bunga dalam beberapa hari bisa menjadi sampah sementara sampah dalam beberapa bulan bisa menjadi bunga, tergantung bagaimana kita mengelolanya. "Menerima kelebihan memang mudah tetapi menerima kekurangan hanyalah orang bijaksana yang bisa melakukannya," kata Gede.

Resep terakhir, sayangilah orang lain tanpa syarat. Untuk hidup bahagia dan membahagiakan orang lain, bisalah kita mencontoh Dalai Lama, biksu kenamaan dari Tibet. Ia berprinsip kalau mau bahagia, praktekkanlah welas asih atau cinta kasih dan bila ingin orang lain bahagia, praktekkan pula welas asih.

Gede berpesan, jadilah seorang kaya yang bijaksana. "Kaya itu ibarat pedang. Kalau tidak pandai menggunakanya bisa mematikan. Gara-gara menjadi kaya orang makan tidak terkontrol yang akhirnya menyebabkan kolesterol dan penyakit jantung. Tetaplah ingat kaya tapi jangan pernah melupakan bahagia," tuturnya.

Empat Hari yang Menyesakkan Dada dan Pikiran


Menghadapi Protes dari Tiga Partai


AKIBAT kecerobohan seorang kawan redaktur yang menurunkan berita tidak akurat, selama tiga hari berturut-turut, Kamis, Jumat dan Minggu (10-11-13 Juli 2008) Aku harus menghadapi tiga pengurus partai yang mencak-mencak meluapkan amarahnya, karena merasa merasa dirugikan atas pemberitaan menyangkut 34 partai yang dinyatakan lolos dan berhak sebagai peserta Pemilu 2009.

Aku kejatuhan 'sampur' mendapat cacian dan protes dari beberapa fungsionaris tiga partai: Partai Kasih Demokrasi (PKD) Indonesia, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tingkat provinsi Kepri, karena Pemred Tribun Febby MP, dan Redpel Richard Nainggolan pada hari-hari itu sedang tugas ke Jakarta. Jadilah aku selaku Koordinator Liputan yang dituakan 'terpaksa' menghadapi mereka.

Munculnya protes bermula dari pemuatan nomor urut nama-nama 34 partai yang dinyatakan oleh KPU lolos verifikasi dan berhak mengikuti Pemilu 2009 berikut logo partai dan nama Ketua Umumnya pada Rabu, 9 Juli 2008 di rubrik Tribun on Focus (hal 6).

Namun ternyata ada tujuh partai yang pemasangannya tidak lengkap dan akurat. Empat partai tidak ada logonya, yakni Partai Peduli Rakyat Nasional (nomor urut 4), Partai Kedaulatan (11), Partai Republika Nusantara (21), dan Partai Kasih Demokrasi (PKD) Indonesia (32). Bahkan PKDI ada tertulis ketua umum...namun tidak ada namanya.

Selanjutnya, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia (7) penulisan nama ketuanya salah. Tertulis H Dimmy Haryanto, padahal seharusnya Prof Dr Metia Hatta. Kemudian logo PPP juga salah, yang terpasang logo lama PPP bergambar ka'bah dalam kota segi lima. Satu lagi kesalahan kecil, pada penulisan nama Ketua Umum Partai Patriot Yapto Soerjosoemarno, tertulis Yapto & Soerjosoemarno.

Protes pertama (Kamis, 10/7) datang dari 3 orang yang mengaku mewakili ketua dan sekretaris PKDI Kepri. Satu dari tiga orang memprotes dengan kata-kata keras sambil teriak-teriak dan menggebrak meja saat akui temui di ruang rapat. Intinya mereka menuduh, dengan tidak mencantumkan logo dan nama ketua umumnya, Tribun sengaja ingin menjatuhkan nama PKDI dan menganggap partai tersebut liar.

"Apa maksudnya Tribun tidak mencantumkan logo dan nama ketua umum kami, apa kami ini dianggap partai liar. Terus terang massa partai kami marah. Untuk meredakan kemarahan massa partai PKD, Kami minta Tribun besok memuat lagi logo dan nama ketua umum kami satu halaman penuh. Apa Tribun mau kami tutup seperti koran Lantang dulu,"gertak orang tersebut dengan mimik marah sambil menggebrak meja.

Setelah mereka tidak bisa menerima penjelasan bahwa tuntunan itu tidak rasional, di depan mereka aku telp Pemred Febby minta advisnya. Si bos menawarkan pemuatan logo lengkap dengan nama ketua umum 1/4 halaman. Setelah berdebat panjang lebar, dan aku menelpon langsung sekretaris PKDI Kepri Paul, tiga orang tersebut akhirnya mau menerima tawaran pemuatan 1/4 halaman.

Keesokan harinya (Jumat sore, 11/7) giliran PKPI yang dulu dideklarasikan alm Jenderal Edi Sudrajat diwakili enam pengurus PKPI Kepri dipimpin ketuanya, Suparno datang ke memprotes Tribun. Bersama Manajer Produksi Eddy Mesakh, dan Mairi Nandarson, aku temui mereka yang menyampaikan protes, namun dengan cara lebih santun.
Intinya mereka bertanya-tanya apa maksud Tribun sampai salah mencantumkan nama ketua umum mereka, sejak diterbitkannya nama2 34 partai pada Kamis. Mereka merasa terpukul dan dirugikan, karena 'jualan utama' partai mereka adalah nama besar putri proklamator Bung Hatta, Prof Dr Metia Hatta Swasono. Tapi di Tribun ditulis Dimmy Haryanto yang sama sekali tidak mereka kenal.
"Kami curiga Tribun dapat pesanan dari pihak luar sengaja tidak mencantumkan nama ketua umum kami yang benar, Prof Dr Metia Hatta," tuduh salah seorang dari mereka. Tentu saja tuduhan itu aku tepis, bahkan aku sampai harus bersumpah demi Allah di depan mereka.

Salah seorang dari mereka juga ada yang menuntut Tribun untuk memuat kembali logo mereka lengkap dengan nama ketua umum Prof Dr Metia Hatta (saat ini menjabat Menteri Urusan Peranan Wanita) satu halaman. Namun hal itu ditepis sendiri oleh Soeparno yang mengaku pihaknya hanya meminta bentuk pertanggungjawaban Tribun dan tulisan permintaan maaf, dan untuk tidak ceroboh menulis bila datanya tidak valid dan akurat sebab itu sangat merugikan partainya..

Akhirnya aku menawarkan solusi, Tribun membuat ralat dan memasangkan foto Prof Dr Metia Hatta serta membuat tulisan soal persiapan PKPI menyongsong Pemilu 2009 pada edisi Sabtu, 12 Juli. Alhamdulillah usulan tersebut mereka terima, dan persoalan dianggap selesai.

Hari Sabtunya sampai aku pulang kantor, tidak ada lagi pengurus partai datang atau telp protes. Saya pikir persoalan selesai. Ternyata, Minggu siang pukul 11.00 aku ditelpon oleh Ketua DPW PPP Ahars Sulaiman. Dering telp pertama ke HP Flexiku saat mau aku angkat hubungan putus. Beberapa detik kemudian masuk SMS berisi tulisan, "Angkat hpnya saya dari PPP mau bicara. Ahars"
Belum lagi rasa kagetku hilang, telp dari Ahars masuk lagi. Dia marah-marah terkait kesalahan pemasangan logo PPP. "Gimana ini Tribun, kemarin janji mau muat berita berikut logo PPP yang benar, kok belom dimuat, apa maunya Tribun. Terus terang PPP merasa dirugikan," cetus ketua DPW PPP Kepri itu via telp.
Aku yang sedang saat itu kebetulan baru saja baca koran Tribun edisi Minggu langsung menjelaskan dengan ramah bahwa berita soal PPP hasil wawancara redaktur Tribun Rudi sudah dimuat Sabtu (12/1) di halaman 10. Begitu juga ralat logo PPP yang benar juga sudah dimuat edisi Jumat (11/7).
Masih belum puas, dia menanyakan mengapa Tribun sampai salah memuat logo PPP. "Ingat ya saya juga orang Timur (Indonesia Timur). Saya juga bisa minta Tribun untuk memuat logo PPP seperti PKD (seperempat halaman). Tapi tidak saya lakukan, karena masih menjunjung etika. Saya ingatkan jangan sampai kesalahan ini diulangi lagi," cetus Ahars dengan nada keras.

Begitulah, pengalamanku empat hari harus menghadapi langsung protes dari para aktifis partai yang sangat tidak mengenakkan hati dan pikiran. Nasib-nasib.....

Rabu, 09 Juli 2008

Beni Keseleo Lidah saat Ijab Qobul



PERNIKAHAN PONAKANKU BENI - Keponakanku Beni saat sungkem sama aku mewakili bapaknya, alm Balya Umar. Duduk di sampingku, ibunya Beni, Mbak Titik. Foto bawah, aku bersama kedua anakku (Rian dan Faisal) serta istriku foto bersama kedua mempelai, Minggu (6/7/2008).

MESKIPUN hanya beberapa penggal kata, namun ternyata menjawab pertanyaan wali/orangtua mempelai perempuan saat prosesi sakral Ijab Qobul tidaklah selancar yang dibayangkan. Seperti dialami keponakanku, M Beni Yulianto yang tak lain anak nomor dua kakak kandungku 'cer', Mbak Titik Setiati Balya Umar saat melaksanakan akad nikah di Masjid Baitul Anwar, Gergunung, dekat GOR Kota Klaten Minggu pagi (6/7/08) lalu.

Entah karena grogi, deg-deg plas atau memang lupa, saat menjawab Pak Abu Sujak, calon mertuanya yang menikahkan sendiri putri bungsunya (tidak diwakilkan ke petugas KUA), pada prosesi ijab qobul, Beni salah menjawab sehingga harus mengulanginya dua kali di depan puluhan kasepuhan sanak saudara yang hadir.

Ceritanya, setelah beberapa prosesi akad nikah dilalui, tiba saatnya Pak Abu Sujak yang pensiunan penghulu menikahkan sendiri putrinya bernama Diana Rahmawati dengan Beni. Sambil menjabat tangan Beni selaku mempelai lelaki, Pak Abu sujak mengucapkan kata-kata:
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM. ANANDA MUHAMAD BENI YULIANTO BIN ALM BALYA UMAR...SAYA NIKAHKAN ENGKAU DENGAN ANAK SAYA
DIANA RAHMAWATI.…
………

Beni dengan mantap menjawab..."Saya Nikahkan............"
"Eeee..Ehhh salah-salah...ulangi lagi," tukas Naib atau petugas KUA, sementara para hadirin yang menyaksikan hanya berdehem, gremengeng.
Selanjutnya Pak Sujak mengucapkan kembali kata-kata tersebut, yang dijawab oleh Beni dengan lancar :
SAYA TERIMA NIKAHNYA DIANA RAHMAWATI BINTI ABU SUJAK…
DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN UANG 678000 RUPIAH TUNAI…………

Hadirin pun, mempelai dan orangtuanya pun PLONG. Resmi sudah Beni menikah dengan Diana Rahmawati. Mengenai besarnya mas kawin Rp 678.000, Beni berdalih untuk mengingat-ingat tanggal bersejarah perkawinannya, yakni 6 Juli tahun 2008.
Selanjutnya dibacakan Doa oleh penghulu, diteruskan prosesi selanjutnya, termasuk pembacaan Sighat Ta'lik Sesudah Akad Nikah oleh mempelai lelaki.
Setelah itu dilanjutkan dengan cara sungkeman kepada kedua orangtua. Pertama, kedua mempelai itu sungkem ke bapak ibu kandung Diana, dilanjutkan ke aku yang bertindak menjadi mengganti ayahnya Beni, Mas Balya Umar sudah almarhum sejak dua tahun lalu, lalu ke Ibunya Beni, yakni Mbak Titik.

"Wah Mas Beni ki, padahal mau bengi wis ngapalke lan wis gawe kepekan lho(Wah mas Beni gimana sih, padahal tadi malam sudah menghapalkan dan sudah menuliskannya di kertas)," cetus anak sulungku, Brian (19) yang malam sebelum nikah ikut menemani Beni "nyantri" tidur di rumah calon mertua Beni, sambil tertawa.
"Ya Mas Beni keselak pengen cepet mantu," selorohku.

Selesai acara akad nikah yang dimulai dari pukul 08.30 sampai 09.30 WIB, acara dilanjutkan resepsi di kediaman orangtua Diana yang berjarak sekitar 100 meter dari masjid tersebut. Aku bersama Mbak Titik,kedua orangtua Diana mendampingi kedua mempelai menerima jabat tangan ucapan selamat dari para undangan yang menghadiri resepsi pernikahan Beni+Diana.

Tidak seperti umumnya anak muda sekarang yang sebelum menikah melalui proses pacaran dulu, Beni tidak melewati masa pacaran, tetapi hanya taaruf (perkenalan), karena dia bekerja nun jauh di Batam sama seperti aku. Proses taaruf pertama sekitar 3 bulan lalu sengaja pulang ke Yogya/Klaten untuk dikenalkan atau lebih tepatnya dijodohkan Diana. Karena merasa cocok, sebulan kemudian Beni pulang lagi ke Yogya/Klaten untuk melamar dan aku yang dapat tugas untuk melamar langsung ke ortu Diana. Rupanya ortu Diana tak ingin lama-lama, sehingga saat itu disepakati sebulan kemudian, tepatnya 6 Juli kemarin untuk dinikahkan. Rencananya 12 Juli 2008 keduanya langsung boyongan ke Batam.

OK Ben dan Diana...semoga kalian cepat dikaruniai momongan dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. (ahmad suroso)