Senin, 06 September 2010

Apresiasi untuk Polisi Batam

Pembunuh Acai Ditangkap

KEPOLISIAN Barelang menepati janjinya untuk bisa menangkap pembunuh Acai alias Dedi, bos pengusaha sembako di SP Plaza Kecamatan Sagulung sebelum lebaran tiba. Pada H-4 lebaran, atau tepatnya Senin kemarin tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polresta Barelang berhasil meringkus dua orang yang diduga terlibat perampokan dan pembunuhan terhadap Acai, Selasa (31/8/2010) malam.

Seorang tersangka warga sipil bernama Kisro ditangkap di Jakarta. Yang mengejutkan, seorang tersangka lainnya berinisial Bar yang ditangkap di Barelang diduga anggota TNI. Pria terakhir ini kemarin masih menjalani pemeriksaan di markas Detasemen POM Angkatan Darat di Baloi, Batam. Bersama Bar diamankan sepeda motor Honda Tiger yang dipakai untuk memboncengkan Kisro mengeksekusi korban.
Seperti diberitakan koran ini, bapak dua anak itu dihabisi nyawanya dengan cara ditembak dari jarak dekat di depan toko miliknya di SP Plaza, saat hendak pulang ke rumahnya di Jodoh. Di tubuh korban terdapat empat buah lubang, dua di belakang dan dua lagi di perut depan. Dari keempat lubang itu, dua di antaranya yakni di bagian belakang merupakan lubang masuk peluru, sedangkan dua di bagian perut adalah lubang tembus.
Kita berikan apresiasi terhadap pihak kepolisian yang berhasil meringkus tersangka pelaku pembunuhan Acai, sepekan setelah perampokan bersenjata api tersebut. Tertangkapnya tersangka pembunuh Acai yang sudah empat kali dirampok itu cukup melegakan masyarakat Batam, khususnya keluarga korban.
Sebab seperti diketahui, tewasnya Acai di tangan perampok membuat pedagang SP Plaza ikut-ikutan geram sekaligus ketakutan. Para pedagang mengaku waswas. Mereka takut peristiwa itu bisa saja terjadi dan dialami pengusaha sembako lainnya. Sehingga sebagian toko lebih memilih cepat menutup tokonya dibanding dari hari-hari biasanya. Apalagi perampok bertindak sadis membunuh korbannya menggunakan senjata api.
Ditambah lagi dalam lima bulan terakhir ini aksi perampokan cukup meresahkan masyarakat Batam. Terlihat dari data yang dihimpun berikut: pencuri membobol Pegadaian UPC Dapur 12, kerugian Rp 1,3 miliar (17/5), pencuri menggasak Rp 60 juta dan 800 dolar Singapura di komplek pertokoan Aviari (21/6), pencoleng membobol rumah Perumahan Mukakuning Paradise
Kerugian 250 juta (24/7), perampokan pegadaian UPC Kurnia Djaya Batam Centre, kerugian Rp 200 juta (2/8).
Pascapenangkapan pembunuh Acai, Kapolda Kepri Brigjen Pudji Hartanto mengimbau masyarakat untuk tidak resah lagi. "Tersangka sudah berhasil kita tangkap dan warga tidak perlu khawatir lagi. Silahkan beraktifitas sebagaimana biasanya," kata Kapolda Brigjen Pudji Hartanto saat jumpa pers terkait penangkapan Kisro kemarin.
Sehubungan dengan adanya dugaan keterlibatan seorang tersangka yang diduga anggota TNI, kita berharap pihak aparat keamanan, khususnya Denpom mengusut tuntas kasus ini. Seberapa pun keterlibatan oknum TNI itu dalam tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat harus ditindak, dan diproses BAPnya untuk dilimpahkan ke Mahkamah Militer.
Siapa tahu dari penyidikan dua tersangka pelaku perampokan ini bisa terungkap kasus-kasus perampokan sebelumnya di Batam. Kedua tersangka pelaku perampokan Acai ini harus diberikan hukuman yang setimpal untuk memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya. (*)
Corner, 7 September 2010

2 komentar:

el nino mengatakan...

followback ya gan

Anonim mengatakan...

solusi pengen sukses
http://beenero11.com/?id=yudha
kontak person
yudha
ngrayudan@gmail.com