Minggu, 05 September 2010

Bahaya Status Mudik di FB

RITUAL mudik atau tradisi pulang kampung sudah dimulai. Mudik telah menjadi moment yang bernilai untuk merajut solidaritas sosial, antara lain melalui saling memaafkan dan menyatu kembali dalam basis komunitas; saudara, kerabat, handai taulan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya jejaring sosial Facebook dan Twitter, masyarakat pun terbiasa untuk menuliskan statusnya di Facebook atau Twitter, apa yang difikirkannya, apa yang dikerjakannya atau pun keberadaannya, termasuk keberadannya sedang mudik.
Menuliskan status dalam jejaring sosial sah-sah saja. Karena itu bisa menjadi pemantik untuk memancing komentar kerabat atau teman sehingga terjadi komunikasi sosial yang akan semakin mempererat silaturahmi di dunia maya. Akan tetapi berhati-hatilah memposting status di Facebook atau Twitter ketika akan mudik, karena status Anda bisa mengundang pencuri menyatroni rumah.
Seperti dilansir koran ini kemarin mengutip imbauan dari Kapolrestabes Bandung, Jabar, Kombes Jaya Subriyanto, bahwa pelaku kejahatan terutama pencuri kini banyak yang memantau jejaring sosial untuk mengetahui situasi sasarannya. Di musim mudik seperti sekarang, sasaran mereka adalah rumah-rumah yang ditinggalkan para penghuninya untuk pulang kampung. Biasanya pelaku kejahatan pencuri, punya tugas masing-masing. Ada yang mencari calon korbannya via jejaring sosial dan ada yang bertugas di lapangan
Modusnya biasanya para pelaku apabila telah mengetahui jika sasarannya akan mudik, mereka akan mudah mencari lokasi keberadaan rumah. Sebab pada akun profil, biasanya dicantumkan data-data pribadi seperti alamat atau nomor telepon. Jika tidak ada alamat, bisa saja pelaku mencarinya dengan menghubungi nomor telepon atau berpura-pura menjadi teman.
Memang, memposting status tentang kegiatan dan kehidupan pribadi terkadang mengasyikkan, termasuk memberitahukan keberadaan Anda dengan fitur berbasis lokasi seperti Foursquare atau Facebook Places. Tapi sikap waspada tetaplah diperlukan karena jika lalai, status tersebut bisa mencelakakan Anda.
Sebab dengan mempublish keberadaan Anda kepada orang lain sama artinya dengan memberitahukan bahwa Anda sedang tidak berada di rumah. Apalagi jika Anda tetap menyalakan lampu rumah, ini semakin menegaskan kepergian Anda. Di Indonesia sendiri, seperti kita tahu pihak kepolisian rajin mewanti-wanti guna memastikan keamanan rumah setiap warga bila ditinggal mudik. Biasanya pesan tersebut diumumkan melalui spanduk atau selebaran.
Soal tradisi mudik ini ternyata bukan hanya monopoli masyarakat Indonesia. Di luar negeri pun ada. Contohnya kepolisian Texas, Amerika Serikat juga mengingatkan warga untuk tidak memasang status tentang bepergian di situs jejaring sosial. Karena orang akan dapat melacak dan tahu Anda tidak di rumah. "Sebaiknya tidak terus-menerus memberitahu orang lain tentang kepergian Anda," ujar Letnan Polisi James Garrett seperti dilansir detikinet dari Caller, Senin (30/8/2010).
Garrett mengaku dirinya memang belum pernah menangani kasus yang melibatkan akun jejaring sosial sebagai penyebab terjadinya perampokan. Namun dia mengingatkan, selalu ada orang-orang yang memanfaatkan kebebasan berbagi informasi di internet untuk hal buruk. Karena itulah, demi keselamatan, bagi Anda yang berencana mudik atau meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama, ada baiknya mengikuti saran di atas.
Ingat pesan Bang Napi yang sering muncul di program sergap sebuah stasiun televisi swasta; Kejahatan terjadi bukan hanya dikarenakan adanya niat dari pelakunya, tetapi karena adanya kesempatan. Waspadalah...waspadalah!. Ya, kesempatan itu akan muncul kalau kita memposting status di jejaring sosial internet tentang keberadaan kita sedang mudik (*)

Tajuk Tribun Batam, 4 September 2010

Tidak ada komentar: