Senin, 21 Juni 2010

PSB Online

BERKENAAN dengan musim pendaftaran siswa baru tahun ajaran baru 2010-2011 yang akan dilakukan serentak pada 28 Juni-1 Juli, Dinas Pendidikan Kota Batam membuat kebijakan pendaftaran siswa baru (PSB) akan menggunakan sistem online. Semua pendaftaran akan terpantau lewat internet dengan membuka website siaponline.com.
Setelah di klik akan muncul nama-nama siswa yang sudah mendaftar secara peringkat rangking di sekolah yang menggunakan online tersebut. Dengan sistem online, siswa cukup mendaftar di satu sekolah. Lewat operator data siswa akan tersimpan di server yang kemudian bisa diakses di tiga sekolah yang dipilih. Sistem online akan bisa menjaga mutu sekolah karena siswa yang masuk benar-benar terseleksi.
Di Batam, PSB sistem online tahun ini sudah memasuki tahun ketiga. Hanya saja, kali ini jumlah sekolah yang diikutserakan dalam PSB sistem online meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tahun pertama, hanya 4 sekolah, tahun kedua 30 sekolah. Tahun ini seperti dikutip koran ini Jumat (4/6) Disdik membuka sebanyak 60 sekolah yang masuk sistem online.
Terinci untuk SD sebanyak 25 sekolah, 25 SMP, 6 SMA dan 4 SMK. Ke-60 sekolah tersebut terdiri dari SDN 01 Batu Aji, SDN 01 Batam Kota, SDN 11 Sagulung, SDN 04 Batu Aji, SDN 02 Sekupang, SDN 04 Nongsa, SDN04 Batu Ampar, SDN02 Lubuk Baja, SDN 06 Bengkong, SDN 01 Sei Beduk, SDN06 Batam Kota, SDN 07 Sekupang dan SDN 02 Sagulung.
Di tingkat SMP yaitu SMPN 3, SMPN 4, SMPN 6, SMPN 9, SMPN 10, SMPN11, SMPN12, SMPN 16, SMPN20, SMPN 25, SMPN26, SMPN 29 dan SMPN 31. Untuk tingkat SMA/SMK diantaranya SMAN8 Bengkong, SMAN4 Tiban Kecamatan Sekupang, SMA 5 Sagulung dan SMK 2 Batam Kota.
Kita menyambut gembira diterapkannya sistem PSB online. Karena dengan sistem Sistem Administrasi Pendidikan (SIAP) secara online, pendaftaran siswa baru akan lebih terbuka dan transparan. Masalah transparansi ini penting ditekankan kepada penyelenggara pendidikan, agar sistem yang bagus ini tidak hanya di atas kertas, tetapi implementasinya sesuai yang diharapkan.
Masyarakat bisa tahu setiap saat berapa banyak siswa yang mendaftar di sekolah, dengan mengakses melalui internet. Sistem ini diharapkan akan bisa mengurangi kecurangan. Bahkan seperti diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan BatamMuslim Bidin mampu menekan siswa titipan anak para pejabat untuk masuk ke sekolah unggulan, jika tidak mencukupi nilai akademiknya.
Namun Diknas juga perlu menyadari bahwa masyarakat kita beragam, tidak semuanya mampu menggunakan kecanggihan sistem teknologi, terutama yang berada di daerah pinggiran.
Sehingga sangat mungkin, masih akan banyak orangtua siswa yang kebingungan ketika mendaftarkan anaknya dengan sistem online.
Untuk itu, perlu dipertimbangkan selain mempersiapkan jaringan khusus dan mengadakan pelatihan Informasi Terpadu (IT) untuk tenaga yang akan mengoperasikan program PSB sistem online dari masing-masing sekolah, pendaftaran selain dengan sistem online juga tetap harus menggunakan sistem manual.
Selain membuat kebijakan transparansi PSB secara online, Dinas Pendidikan nampaknya juga sudah mengantisipasi problem klasik yang selalu terjadi setiap musim pendaftaran siswa baru, yakni tidak terakomodirnya calon siswa baru dari anak-anak sekitar sekolah, dengan alasan peminat besar, tapi daya tampung terbatas.
Caranya, Diknas memerintahkan semua sekolah memberi kuota 20 persen kepada warga sekitar termasuk didalamnya yang berprestasi di bidang non akademik seperti olahraga dan anak tidak mampu, dibuktikan dengan surat keterangan dari RT setempat.
Kini menjadi tugas masyarakat untuk mengawasi konsistensi pihak sekolah untuk menerapkan secara sungguh-sungguh kebijakan kuota 20 persen. Satu hal yang juga harus dipertimbangkan dalam PSB, karena sudah memakai sistem online, pendaftaran siswa baru seharusnya tidak lagi dipungut biaya. (*)
Corner, 4 Juni 2010

Tidak ada komentar: