Kamis, 21 Februari 2008

Nonton film dan ketoprak sarimbit


Kamis, 14 Februari 2008

SEPERTI biasa, setiap sebulan atau satu setengah bulan sekali aku selalu pulang menengok keluarga (anak istri) di Yogyakarta. Cuma kepulanganku alias melakoni "ritual" S3 (sebulan sekali setor) -- pada 13-20 Februari 2008 kemarin agak istimewa dibanding bulan-bulan sebelumnya. Pertama, pas di Hari Valentine alias Hari kasih Sayang aku dapat bonus dua tiket gratis nonton film di Cineplex 21 Mal Plaza Ambarukmo, saat membeli 2 voucher Mentari a Rp 50.000 di gerai Indosat Yogya. yang kedua, aku bisa refreshing bersama istri nonton pentas ketoprak wartawan.

"Ini bingkisan dari Indosat di hari valentine," kata petugas dari balik loket Indosat. "Wah ini kesempatan mengajak istri nonton film bareng di bioskop," bisikku dalam hati. Jujur saja, sejak aku menikahi mantan pacarku Tri Rokhyat Yuliasih 19 tahun lalu, baru kali ini aku nonton berdua dengan istri.
"Bu nanti malam nonton film di bioskop 21 yuk," ucapku membujuk istri setibanya di rumah dari pulang ngantor di Universitas Widya Mataram Yogya.
"Yaa...Kok tumben Pak!," jawab istriku penasaran "Hooh iki, aku dapat dua tiket gratis dari Indosat. Itung-itung nostalgia waktu pacaran dulu.. hehehe," tukasku sambil menunjukkan voucher untuk ditukar dengan tiket di bioskop 21, berlaku untuk hari itu juga.
Begitulah, ba'da sholat maghrib, aku sarimbit (berdua) bersama istriku meluncur ke cineplex 21 di lantai 5 Plaza Ambarukmo. Sampai di cineplex 21 yang mempunyai 5 gedung bioskop itu, sudah banyak pengunjung. Mayoritas remaja berpakaian gaul yang berpasang-pasangan. Aku yakin sebagian dari pasangan remaja itu nonton untuk merayakan hari Valentine.
Sementara aku, bukan karena Hari Valentine, tetapi semata-mata pengen refreshing setelah dapat tiket gratis aja, dan itung-itung nostalgia nonton bareng mantan pacar yang kini sudah memberiku dua anak... hehehe. Film yang aku tonton "ROMANTIS OTOMATIS", film komedi bertabur bintang tenar antara lain Tora Sudiro, Wulan Guritno, Marsha Timothy, pelawak Tukul Arwana, Tarzan.
Film ini bercerita tentang Nadia (Marsha Timothy), wanita kaya yang bekerja sebagai pemimpin redaksi sebuah majalah wanita yang jatuh cinta pada pria dengan kelas social lebih rendah. Di tempat kerjanya, Nadia bertemu dengan seorang pemuda lugu asal Yogya yang bekerja sebagai karyawan administrasi bernama Bambang (Tora Sudiro). Ketulusan Bambang bekerja membuat Nadia jatuh hati. Sayang, Nadia gengsi mengakui perasaannya, jatuh cinta pada bawahannya.
Kisah cinta Nadia pada Bambang dikemas dalam kisah komedi yang mampu mengocok perut.. Tingkah Dave (Tukul Arwana), kakak ipar Nadia (Wulan Guritno) yang semula adalah pria ndeso yang katrok dan berubah menjadi pria tengil dan genit setelah sukses, menjadi salah satu andalan dalam film ini. Begitu juga celotehan Tora "Extravagansa" yang lugu dan aktingnya yang kocak.

Tak pelak lagi, aku dan istriku, serta penonton lainnya tak dapat menahan tawa, berkali-kali terbahak-bahak melihat polah tingkah dan dialog Tora Sudiro, Tukul, Wulan Guritno dan sentilan sosialnya yang menarik dan kritis. Aku juga merasa puas dan bahagia melihat istriku tercinta nampak sekali terhibur.

Selama hampir dua jam perhatianku dan istriku hanya fokus pada film yang sedang diputar. Ini berbeda dengan saat nonton film di bioskop saat kami masih pacaran dulu, ndak bisa konsentrasi. Ya, namanya juga pacaran...hahaha. Begitulah, kami pulang dengan perasaan puas, dan pikiran fresh. Kami jadi sadar dan merasakan sendiri, ternyata refreshing bersama istri -- tanpa diganggu anak-anak -- juga perlu meski usia sudah mendekati paruh baya.
So..., umur terus boleh bertambah, tetapi sekali-kali meluangkan waktu nonton berdua bersama suami/istri tetap perlu, sambil terus mensyukuri karunia Tuhan berupa nikmat umur panjang, kesehatan, hidup dan rezeki yang barokah - biar hubungan suami istri tetap hangat dan bahagia serta lebih semangat mengarungi hidup ini...(ahmad suroso)

Tidak ada komentar: