Minggu, 04 November 2007

Perang-perangan Menaikkan Adrenalin





SETELAH empat hari didera sakit demam disertai tangan kiri dan tulang punggung sebelah kiri ngilu, tulang seperti dilolosi, Alhamdulillah saat bangun Minggu pagi (4/11) badan sudah merasa enak. Tidak lagi demam dan ngilu lagi, hanya sedikit pegal-pegal.
Tiba-tiba Minggu pagi itu sekitar pukul 7, terdengar bunyi tok..tok..tok, suara pintu mess diketok. Aku segera keluar kamar dan kulihat Iman, fotografer Tribun Batam sudah berdiri di depan pintu.
"Mas Febby mana?" tanya Iman.
"Lagi mandi tuh ," sahutku. "Mau kemana Man"
"Main air softgun di Pulau Jagung dekat Pelabuhan Sekupang. Ikut Yuk!," ajak Iman yang membawa dua ransel hitam panjang berisi dua senapan serbu otomatis mirip punya TNI/Polri.
"Oke, siap".
Setelah selesai mandi, aku, Iman, Cak Febby berangkat ke Pelabuhan Sekupang naik APV. Dari Sekupang bersama tiga crew Tribun lainnya; Rahman, Totok dan si bongsor Ihza, serta sekitar 15 anggota BASF (Batam Airshoftgun Sport Club) kami naik perahu pompong menuju pulau kosong bernama Pulau Jagung yang berjarak sekitar 3 km.
Sampai di pelantar pulau Jagung Kami lalu memakai pakaian khusus bak tentara untuk simulasi peperangan, mengisi peluru kedalam magasen senapan. Ukuran dan warna air shoftgun (senjata replica skala 1:1) mirip sekali senapan standar TNI, tetapi pelurunya terbuat dari plastik ukuran.permen cicak. Meskipun demikian kalau ketembak mengenai badan bisa bisa bentol atau luka seperti cacar yang sudah pecah. Apalagi kalau kena mata...bisa celaka. Karena itu yang ikut main perang-perangan ini harus mengenakan pelindung kepala dan muka serta badan.
Setelah semua siap, tim lalu dibagi dua regu yang siap saling memuntahkan peluru. Bak perang sungguhan, dua regu bak pasukan elit ini lalu menyebar di pulau seluas 17 Hektar yang memiliki pantai berpasir putih, bukit setinggi sekitar 25 meter berbentuk mangkuk dan hutan bakau itu.
Kami mengendap-endap di antara rimbunnya semak-semak dan pepohonan.Tak berapa lama terjadi baku tembak seru. Ada yang menembak dari balik pohon atau semak-semak, ada yang sambil lari atau tiarap.
Dalam permainan ini dibutuhkan kejujuran. Artinya, mereka yang merasa tertembak harus mundur dari medan perang. Setelah sekian waktu, satu persatu pasukan yang tertembak mundur dari medan perang.
Apa sih asyiknya main perang-perangan?
"Yang pasti membuat adrenalin kita naik. Main satu jam saja bisa membuat badan dan pikiran kita menjadi fresh, badan seperti habis Sauna," tukas Dimas, ketua BASF di sela-sela perang-perangan. Entah kebetulan atau memang ada benarnya, setelah ikut perang-perangan ini -- meskipun lebih banyak nontonnya -- adrenalin saya naik dan rasa pegal-pegal sisa-sisa demam hilang.
Perang-perangan inilah kegiatan refreshing yang saya rasakan paling seru dan memuaskan. Apalagi ditambah pemandangan indah laut dan gugusan pulau-pulau kecil di seputar Pulau Jagung dan view gedung-gedung pencakar langit Singapura yang nampak jelas dibalik pulau Belakang Padang. Di sini kita juga bisa berenang di pantai yang berpasir putih, atau menyelam --dengan peralatan tabung selam tentunya -- untuk melihat aneka terumbu karang dan ikan yang menakjubkan. Ini dibuktikan dua anggota BASF yang menyelam dengan tabung gas.
Subhanallah, sungguh Allohul Jamil Yuhibbul Jamal. (Alloh Maha Indah, dan menciptakan sesuatu yang begitu indahnya).

Tidak ada komentar: