Jumat, 26 Oktober 2007

Dikira Bule dan Punya Kolam Renang

KELUARGA - Inilah keluarga besar kami. Saya bersama istri dan dua anak saya, Ahmad Brian yang kini kuliah di Fakultas Ekonomi UII, dan si bungsu Faisal Kusumaharta yang duduk di bangku SD kelas 5. Foto aslinya yang lagi duduk yang diambil sekitar 13 tahun lalu. Yang berdiri
sih foto rekayasa.


"IBU keturunan India nggih?" tanya seorang wanita tengah baya sambil memijit istri saya yang tiga hari sebelumnya terkilir pantatnya setelah jatuh terpeleset dalam posisi terduduk, di kediaman wanita yang biasa disapa Bu I'ah di Dusun Klasemen, Jalan Dieng Km 6 Wonosobo, Minggu, 21 Oktober 2007.
"Ooo mboten bu, kulo tiyang deso (ooo tidak bu, saya orang desa), asli Bantul, Yogyakarta," jawab istri saya, Yuliasih sambil tersenyum.
"Oo kulo wastani saking (Oo saya kira dari ) India," celetuk Bu I'ah yang bersuamikan Pak Ribut menimpali.
"Lha bapak nopo turun bule," lagi-lagi Bu I'ah bertanya dengan nada ingin tahu .
"Waa...mboten Bu, asli Yogyakarta," sahut istri saya sambil tertawa tertahan.
"Enggih Bu, kulo tiyang ngayogya asli (Iya Bu, saya orang Yogya asli)," tukasku yang duduk tak jauh tempat istri saya dipijat.
Dalam hati saya tersenyum geli dan bertanya sendiri, apa iya istri saya mirip orang India, dan saya kayak bule?. Perasaan face saya tipikal orang Indon -- sebutan Orang Malaysia terhadap orang- orang Indonesia yang belakangan ini jadi pembicaraan ramai di koran karena dianggap melecehkan...he...he...hee.
"Gimana Bu, sudah enak?," tanya Bu I'ah.
"Alhamdulillah Bu, sudah tidak merasa sakit lagi, tadinya buat duduk sakit," jawab istri saya.
Pasangan suami istri yang dikaruniai 6 orang anak ini, khususnya Bu I'ah memang dikenal mempunyai kemampuan spiritual pengobatan alterlatif menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik yang bersifat fisik maupun psikis.
Mulai dari penyakit yang berat semacam stroke, kanker, tumor, batu ginjal, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saraf, katarak, kebutaan karena penyakit, hipertensi, amandel dan lainnya.
"Kalau asma obatnya apa Bu? Sebab anak saya yang gede ini pernah asma waktu masih kecil?," tanya saya.
"Kalau itu gampang Pak. Mandi di kolam renang jam 5 pagi. Ingat jam limaan lho selama beberapa kali. Setelah beberapa hari saya jamin pasti sembuh," timpal Bu I'ah sambil mengobati beberapa pasien lainnya.
"Di rumah bapak kan punya kolam renang, berenang aja tiap jam 5 pagi," imbuh Bu I'ah
. "Walah Bu, mboten gadah (tidak punya). Gadah Griya mawon mung alit (punya rumah aja cuma kecil," sela istri saya sambil tertawa.
Mungkin ibu tengah baya yang mengaku sering dipanggil ke Jakarta untuk mengobati orang sakit termasuk keluarga Cendana itu mengira kami orang gedongan dilihat dari 'potongan'nya.
"Boro-boro kolam renang, mobil aja gak punya bu," batin saya. Tapi meskipun begitu kami masih bersyukur bisa punya dua rumah di Yogya dari hasil keringat sendiri, dan dua sepeda motor yang dipakai istri kerja dan anak sulungku kuliah di UII. Sementara aku sendiri di Batam hanya naik motor Supra fit inventaris kantor.
"Iya kita ini potongannya mungkin kayak orang gedongan ya pak. Kapan kita bisa beli mobil ya Pak!," seru istri saya dengan nada bercanda.
"Ya kapan-kapan kalau ada rezeki nomplok!" jawabku sambil mengulum senyum.
Pada Minggu yang cerah itu aku bersama istri dan dua anakku punya hajat sama, mengobati mata, kami sekeluarga memang berkacama mata minus. Ini adalah kali kedua kami kesana. Sebab pada pengobatan pertama beberapa hari sebelum Puasa Ramadan, aku dan kedua anakku merasakan penglihatan menjadi lebih terang setelah diobati Pak Ribut dan Bu I'ah. Semoga nantinya kami tak perlu pakai kaca mata lagi. Amin

1 komentar:

BECHI mengatakan...

Selamat merayakan hari jadi pernikahan Mbah. Semoga Allah memberikan rachmat dan hidayahnya, melimpahkan rezeki dan melipatgandakan semua kenikmatan yang selama ini Mbah Roso terima bersama istri dan anak-anak. Semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai keluarga Mbah...


www.bechipersda.blogspot.com