Sabtu, 31 Juli 2010

Mewujudkan Batam Hijau

MASYARAKAT Kota Batam selama sepekan, mulai 15 Juli lalu hingga 22 Juli mendatang mendapatkan suguhan pemandangan yang menyejukkan mata, melalui gelaran acara Pekan Flori dan Flora Nasional (PF2N) 2010 di Engku Putri, Batam Centre, Sabtu (17/6). Ratusan jenis tanaman hias dan rangkaian bunga alami dari berbagai daerah di tanah air dan negeri jiran dipamerkan untuk memanjakan pandangan masyarakat pulau berbentuk kalajengking ini.
Berbagai kegiatan digelar dalam pekan flori itu, mulai dari bursa tanaman hias, lomba merangkai bunga, tanaman anggrek, tanaman hias, lomba mengupas dan makan buah, seminar, demo dan kursus merangkai bunga, anggrek, menata taman, pawai kendaraan hias yang diikuti oleh 9 kendaraan yang berasal dari Bandung, Batam, Bangka Belitung, Lingga, Tanjungbalai Karimun, dan Provinsi Kepri yang dimeriahkan atraksi kebudayaan daerah, dan lainnya.
Pameran tanaman hias tingkat nasional ini menambah semarak Tahun Kunjungan Batam (Visit Batam Year 2010). Sebagai daerah kunjungan wisata menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kota Batam merupakan daerah kunjungan wisata ketiga di negeri ini dengan kunjungan turis sebanyak 1.100.000 orang pertahun. Dengan dukungan berbagai fasilitas memadai yang telah dimiliki Batam, wisatawan nusantara dan mancanegara dari negeri jiran, Singapura, Malaysia, Thailand, Korea, China dan sekitarnya diharapkan datang ke Batam.
Event PF2N yang terselenggara di kota industri ini bisa menjadi entry point untuk mewujudkan misi bersama pemerintah pusat dan daerah, yaitu berjalannya industri hortikultura secara berkesinambungan. Penyelenggaraan Pekan Flora dan Flori juga diharapkan bisa menginspirasi pemerindah daerah dengan dukungan swasta, pengusaha dan masyarakat luas untuk secara sungguh-sungguh mewujudkan cita-cita Batam menjadi kota yang bersih dan hijau Apalagi berbagai upaya dan kerja keras untuk mewujudkan kota Batam Hijau yang selama ini terus digaungkan Pemko Batam terus dilakukan.
Seperti diketahui, julukan sebagai kota terkotor pada 2005 sempat disematkan di kota industri ini, lalu pada 2006 dapat keluar dari julukan tersebut. Dan pada 2007 Kota Batam mampu meraih Adipura pertamanya yang dilanjutkan tahun 2008. Sebuah usaha yang berkesinambungan rupanya membuahkan hasil.
Tahun ini kota akan terus membenahi diri dengan konsep- konsep yang lebih baik lagi. Misalnya menerapan konsep pengelolaan sampah yang dikejarsamakan dengan pihak swasta selama 25 tahun yang akan dikembalikan dalam bentuk energi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga terus berupaya menambah fasilitas bagi taman-taman publiknya.
Masyarakat dan pengusaha yang ambil bagian dalam kegiatan penghijauan di lingkungannya masing-masing juga turut memiliki peran penting dalam menghijaukan Batam. Misalnya, seperti dilakukan pemilik salah satu pom bensin di kawasan Tiban yang telah memanfaatkan lahannya yang cukup luas hampir penuh dengan tanaman hias patut dihargai dan ditiru.
Penanaman tanaman dalam jumlah banyak mampu menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman karena oksigen yang mampu dihasilkan dari tanaman-tanaman tersebut. Batam yang terkenal sebagai daerah yang beriklim panas, seperti tidak berlaku di sini. Kesejukan dan kenyamanan bukan hanya dapat dirasakan. Keasrian pemandangan menjadi nilai lebih bagi kawasan ini. Kesan yang didapat pun menjadi lebih hijau, rimbun dan teduh.
Karena itu, jangan sia-siapan event akbar Pekan Fora-Flora Nasional Batam 2010 di dataran Engku Putri dan sekitarnya yang masih akan berlangsung sampai Kamis, 22 Juli mendatang. Selain untuk menyejukkan mata dengan keindahan aneka tanaman hias, kita bisa belajar banyak tentang budidaya aneka tanaman hias, tanaman buah dan sayur, menata taman langsung dari ahlinya, atau menambah koleksi tanaman hias di rumah kita. (*)

corner tribun, 19 Juli 2010

Tidak ada komentar: