Rabu, 09 Juli 2008

Beni Keseleo Lidah saat Ijab Qobul



PERNIKAHAN PONAKANKU BENI - Keponakanku Beni saat sungkem sama aku mewakili bapaknya, alm Balya Umar. Duduk di sampingku, ibunya Beni, Mbak Titik. Foto bawah, aku bersama kedua anakku (Rian dan Faisal) serta istriku foto bersama kedua mempelai, Minggu (6/7/2008).

MESKIPUN hanya beberapa penggal kata, namun ternyata menjawab pertanyaan wali/orangtua mempelai perempuan saat prosesi sakral Ijab Qobul tidaklah selancar yang dibayangkan. Seperti dialami keponakanku, M Beni Yulianto yang tak lain anak nomor dua kakak kandungku 'cer', Mbak Titik Setiati Balya Umar saat melaksanakan akad nikah di Masjid Baitul Anwar, Gergunung, dekat GOR Kota Klaten Minggu pagi (6/7/08) lalu.

Entah karena grogi, deg-deg plas atau memang lupa, saat menjawab Pak Abu Sujak, calon mertuanya yang menikahkan sendiri putri bungsunya (tidak diwakilkan ke petugas KUA), pada prosesi ijab qobul, Beni salah menjawab sehingga harus mengulanginya dua kali di depan puluhan kasepuhan sanak saudara yang hadir.

Ceritanya, setelah beberapa prosesi akad nikah dilalui, tiba saatnya Pak Abu Sujak yang pensiunan penghulu menikahkan sendiri putrinya bernama Diana Rahmawati dengan Beni. Sambil menjabat tangan Beni selaku mempelai lelaki, Pak Abu sujak mengucapkan kata-kata:
BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM. ANANDA MUHAMAD BENI YULIANTO BIN ALM BALYA UMAR...SAYA NIKAHKAN ENGKAU DENGAN ANAK SAYA
DIANA RAHMAWATI.…
………

Beni dengan mantap menjawab..."Saya Nikahkan............"
"Eeee..Ehhh salah-salah...ulangi lagi," tukas Naib atau petugas KUA, sementara para hadirin yang menyaksikan hanya berdehem, gremengeng.
Selanjutnya Pak Sujak mengucapkan kembali kata-kata tersebut, yang dijawab oleh Beni dengan lancar :
SAYA TERIMA NIKAHNYA DIANA RAHMAWATI BINTI ABU SUJAK…
DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN UANG 678000 RUPIAH TUNAI…………

Hadirin pun, mempelai dan orangtuanya pun PLONG. Resmi sudah Beni menikah dengan Diana Rahmawati. Mengenai besarnya mas kawin Rp 678.000, Beni berdalih untuk mengingat-ingat tanggal bersejarah perkawinannya, yakni 6 Juli tahun 2008.
Selanjutnya dibacakan Doa oleh penghulu, diteruskan prosesi selanjutnya, termasuk pembacaan Sighat Ta'lik Sesudah Akad Nikah oleh mempelai lelaki.
Setelah itu dilanjutkan dengan cara sungkeman kepada kedua orangtua. Pertama, kedua mempelai itu sungkem ke bapak ibu kandung Diana, dilanjutkan ke aku yang bertindak menjadi mengganti ayahnya Beni, Mas Balya Umar sudah almarhum sejak dua tahun lalu, lalu ke Ibunya Beni, yakni Mbak Titik.

"Wah Mas Beni ki, padahal mau bengi wis ngapalke lan wis gawe kepekan lho(Wah mas Beni gimana sih, padahal tadi malam sudah menghapalkan dan sudah menuliskannya di kertas)," cetus anak sulungku, Brian (19) yang malam sebelum nikah ikut menemani Beni "nyantri" tidur di rumah calon mertua Beni, sambil tertawa.
"Ya Mas Beni keselak pengen cepet mantu," selorohku.

Selesai acara akad nikah yang dimulai dari pukul 08.30 sampai 09.30 WIB, acara dilanjutkan resepsi di kediaman orangtua Diana yang berjarak sekitar 100 meter dari masjid tersebut. Aku bersama Mbak Titik,kedua orangtua Diana mendampingi kedua mempelai menerima jabat tangan ucapan selamat dari para undangan yang menghadiri resepsi pernikahan Beni+Diana.

Tidak seperti umumnya anak muda sekarang yang sebelum menikah melalui proses pacaran dulu, Beni tidak melewati masa pacaran, tetapi hanya taaruf (perkenalan), karena dia bekerja nun jauh di Batam sama seperti aku. Proses taaruf pertama sekitar 3 bulan lalu sengaja pulang ke Yogya/Klaten untuk dikenalkan atau lebih tepatnya dijodohkan Diana. Karena merasa cocok, sebulan kemudian Beni pulang lagi ke Yogya/Klaten untuk melamar dan aku yang dapat tugas untuk melamar langsung ke ortu Diana. Rupanya ortu Diana tak ingin lama-lama, sehingga saat itu disepakati sebulan kemudian, tepatnya 6 Juli kemarin untuk dinikahkan. Rencananya 12 Juli 2008 keduanya langsung boyongan ke Batam.

OK Ben dan Diana...semoga kalian cepat dikaruniai momongan dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. (ahmad suroso)

1 komentar:

Yenni Nurhidayanto mengatakan...

Ndagel :)...
Btw, salam kenal nggih Pak.