MUSIBAH 44 orang penonton bola di lapangan bola Senggarang, Tanjungpinang tersambar petir, bahkan seorang di antaranya meninggal dunia, Sabtu petang (21/3) menarik untuk dicermati. Dugaan kuat sambaran petir tersebut dikarenakan sinyal Handphone (Hp). Sejumlah korban menuturkan saat kejadian beberapa orang yang berteduh di warung dekat sebuah pohon besar di pinggir lapangan terlihat memainkan Hp di tengah hujan deras disertai petir menyambar-nyambar.
Seorang di antaranya Supanti (15), yang akhirnya meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Saat kejadian, tiba-tiba muncul kilatan cahaya mengenai pohon dekat tempat Supanti berdiri sambil menggunakan Hp. Kilatan itu menimbulkan ledakan besar sampai pohon tersebut terbakar. Puluhan orang di sekitarnya langsung jatuh pingsan. Tubuh Supanti gosong pada bagian dada hingga ke kepala. Sementara, korban lainnya luka pada bagian kaki hingga ke pinggang.
Kejadian tragis puluhan orang tersambar petir di Tanjungpinang tersebut mengingatkan kejadian serupa yang menimpa satu keluarga di Ruli Kebun Sayur Taman Raya, Batam Center, 1 Maret 2009. Sembilan orang mengalami luka bakar, seorang tewas, yakni Agus Triono (26) yang mengalami luka gosong di bagian kepala dan leher. Menurut kesaksian nenek Agus, Siti Aisah, saat itu Agus sedang main HP di dalam kamar. Tiba-tiba petir menyambar tepat mengenai kepala belakang dan leher Agus sehingga tewas seketika. Sembilan anggota keluarga lainnya yang berada di rumah tersebut ikut tersambar petir.
Dari dua kejadian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Hp pada saat sedang hujan disertai kilatan petir memang membawa risiko tinggi bagi jiwa kita. Para dokter di Inggris seperti dilansir BBCIndonesia.com (23/6/2006) memperingatkan bahaya dari petir sewaktu telepon genggam digunakan saat terjadi badai.
Pada Jurnal Kedokteran Inggris, mereka mengangkat kasus di mana seorang remaja terluka berat setelah tersambar petir ketika sedang berbicara di ponselnya di sebuah taman besar di London pada saat cuaca buruk dan badai. Setahun kemudian, remaja 15 tahun itu lumpuh dan harus pakai kursi roda serta mengalami kerusakan otak, dan pendengarannya tuli. Para dokter di Rumah Sakit Northwick Park di London yang merawat kerusakan pendengarkan gadis itu menemukan tiga kasus serupa.Ketiganya --yang terjadi di Cina, Korea dan Malaysia--, meninggal dunia.
Pertanyaannya, mengapa sinyal Hp bisa tersambar petir? Hp merupakan pesawat telekomunikasi yang ketika aktif, pada antena kecilnya (berbahan dasar konduktor) berusaha mencari atau menangkap sinyal-sinyal kemunikasi berupa gelombang medan elektromagnetik. Pada proses ini, di dalam antena itu elektron-elektron bergerak menghasilkan gelombang medan listrik-magnet. Masih ditambah lagi adanya medan listrik pada HP akibat "kebocoran" medan listrik statis dari baterai HP.
Dengan demikian, di dalam HP terdapat cukup banyak muatan yang dapat menghasilkan medan listrik. Jadi, medan listrik yang terdapat di sekitar Hp dapat mempengaruhi gerak ion dan molekul udara. Pada akhirnya keadaan ini berpeluang besar untuk dilalui aliran listrik atau tersambar petir.
Selain jangan menggunakan Hp untuk telepon atau sms, games saat hujan disertai badai, untuk menghindari sambaran petir, jika melihat kilat atau mendengar suara gemuruh segeralah menuju bangunan yang telah dilindungi penangkal petir atau mendekat ke mobil atau truk, hindari area terbuka, tempat tinggi, lokasi yang berair, di bawah pohon tinggi atau benda logam yang menjulang tinggi. Bila tidak menemukan tempat berlindung, kita harus berjongkok dan usahakan tangan tidak menyentuh tanah atau tidak berbaring di tanah. Bila bergerombol di ruangan terbuka, buatlah jarak sekitar lima meter. Jika berada di rumah, gunakanlah sandal sandal jepit atau usahakan memakai kaos kaki kering, sebagai upaya 'memisahkan' tubuh kita dari tanah. Matikan dan cabut kabel power dari stop kontak listrik semua barang elektronik yang ada untuk mengurangi risiko terkena petir. (ahmad suroso)
Tajuk Tribun Batam, Senin, 23 Maret 209
Minggu, 22 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar