Rabu, 19 Maret 2008

Mensyukuri Kelahiran Nabi Muhammad

Datang Membawa Tugas, Pergi Meninggalkan Bekas


HARI Kamis, 20 Maret 2008 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1429 H kita memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW . Beliau dilahirkan pada hari Senin, 12 Robiul Awwal 570M dan wafat juga hari Senin 12 Robiul 633M.
Tahun lahirnya 570M, 5 + 7 = 12 dan tahun wafatnya 633M, 6 + 3 + 3 = 12
Robiul Awwal, tanggal 12 hari Senin wafatnya. Robiul Awwal, tanggal 12 hari Senin wafatnya.
Jadi tanggal datangnya adalah tanggal perginya.
Bulan datangnya adalah bulan perginya
Hari datangnya adalah hari perginya.

Apakah Rosululloh pernah merayakan hari lahirnya?
Dalam hadist disebutkan, seorang sahabat bertanya kepada beliau kenapa beliau puasa di hari Senin?
Beliau menjawab karena pada hari Senin itulah saya dilahirkan.
Pada hari Senin itulah Muhammad diangkat menjadi Rosul.
Dan pada hari Senin itulah diturunkan Al Quran.
Demikianlah Rosululloh merayakan hari lahirnya.

Hari Kelahiran Nabi Muhammad patut kita syukuri, karena
Jika tidak ada kelahiran Muhammad, maka tidak akan ada kerasulan,
Jika tidak ada kerasulan, maka tidak akan ada Al Quran diturunkan
Jika tidak ada Al Quran, maka tidak akan ada umat Islam
Jika tidak ada umat Islam, maka tidak ada musholla, tidak ada pendidikan Islam, tidak ada pesantren, tidak ada perguruan tinggi, tidak ada ibtidaiyah, tsnawiyah, aliyah di seluruh dunia .
Semuanya dimulai dari lahirnya Muhammad. Sedang kita diminta untuk mencontoh Nabi Muhammad "uswatun hasanah".

Jadi kenapa kita tidak mempuasai hari lahir kita?
Yang pada hari itu ibu kita berjuang antara hidup dan mati bersimbah darah. Saking beratnya perjuangan ibu saat melahirkan pada hari itu, hari lahir disebut yaumil zalzalah. Dan karena beratnya perjuangan ibu pada hari itu, maka apabila ibu tersebut meninggal dunia kematiannya merupakan mati syahid.

Pada hari lahir itulah kita mulai dihubungkan dengan keluarga bukan sebelum itu.
Pada lahir itu kita mulai dihubungkan dengan masyarakat.
Karena itu hari lahir merupakan hari yang paling agung bagi tiap manusia.
Namun banyak orang melupakan hari lahir itu.
Jika menghadapi macam-macam kesulitan hidup, puasalah hari lahir agar selamat menempuh perjalanan hidup. Karena hari lahir merupakan titik awal kedatangan manusia di dunia.

Nabi Muhammad dilahirkan ke dunia.
Datangnya membawa tugas.
Perginya meninggalkan bekas.
Datangnya membawa tugas yang diselesaikan dalam 23 tahun.
Datangnya ke dunia diperintah untuk memperbaiki budi pekerti (sholihah Akhlak) supaya ummat ini menjadi umat yang sopan santun (makarimal akhlak)

Sopan terhadap siapa?
Sopan terhadap Alloh yang telah menciptakan kita
Sopan terhadap Rosululloh
Sopan terhadap agama yang kita peluk masing-masing
Sopan terhadap diri sendiri
Sopan terhadap orangtua
Sopan terhadap masyarakat
Sopan terhadap ibu pertiwi
Sopan terhadap negara.

Sopan terhadap Alloh.
Contohnya bagaimana kita sebelum makan berdoa dulu bismillahirrohmanirrohim. Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah adalah bentuk kesopanan kita kepada Alloh.

Dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa merupakan bentuk kesopanan para pendahulu kita kepada Alloh. Mereka mengakui bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan karena pemberian sekutu, bukan pemberian Jepang dan bukan semata-mata karena perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda. Tapi adalah karena Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa.
Ada orang yang berpidato menyebutkan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah karena hasil perjuangan rakyat Indonesia adalah bentuk ketidak-sopanan kepada Alloh.

Sopan terhadap Rosululloh,
Rosul merupakan pintu gerbang agung agama. Maka sudah sepantasnya kita sopan kepada Rosululloh

Sopan terhadap agama yang kita peluk masing-masing.

Semua agama mengajarkan kesucian. Karena itu kita harus sopan dalam beragama. Dalam Al Quran kita dilarang untuk merusak sinagog, gereja, masjid-masjid tempat nama Alloh disebut. Maka kalau ada orang yang sampai merusak gereja atas nama agama, itu adalah kebohongan. Itu adalah atas nama hawa nafsu mereka sendiri.

Demonstrasi dengan meneriakkan Allohu Akbar sambil saling memukul, menghancurkan, itu juga bentuk ketidak-sopanan kepada agama. Kalimat Allohu Akbar adalah kalimat pertama yang dibaca pada waktu sholat, bagaimana bisa digunakan untuk sesuatu seperti itu. Kalau tidak setuju dengan sesuatu, maka lakukan dengan sopan pula. Penggusuran dengan meneriakkan Allohu Akbar, ini kan pelecehan terhadap agama. Ketidaksopanan kepada agama. Mereka tidak menyadari bahwa dengan berbuat seperti itu mereka telah berbuat tidak sopan kepada agama.

Sopan kepada diri sendiri
Bagaimana kita diperintah untuk menutup aurat adalah bentuk kesopanan pada diri sendiri dan sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. Tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi yang diciptakan Alloh ini ibarat sepet (kulit sabut kelapa-red.), sedangkan berliannya adalah manusia, maka sopanlah kepada diri sendiri.

Sopan kepada orang tua
Jangan sampai kita durhaka seperti kisah bagaimana seorang dari desa yang berhasil menyekolahkan anaknya sampai menjadi sarjana dan orang yang sukses. Tapi ketika orang tuanya datang tidak dihormati malah diusir. Ketidak-relaan orang tua menyebabkan anak itu dan keluarganya diazab Alloh dengan dihancurkan rumah dan keluarganya. Padahal seharusnya si anak bangga dengan orang tuanya yang tinggal di desa tersebut karena telah berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses dibandingkan dengan orang kota yang belum tentu berhasil mendidik anaknya menjadi orang yang sukses.

Sopan kepada masyarakat
Dalam kehidupan ini kita tidak bisa keluar dari masyarakat, maka kita harus sopan kepada masyarakat.

Sopan kepada ibu pertiwi
Hadis Cinta tanah air bagian dari iman adalah bentuk kesopanan kepada ibu pertiwi.
Pendahulu kita memberikan lambang negara berbentuk Garuda Pancasila melambangkan jiwa yang besar. Namun yang terjadi sekarang jiwa bangsa Indonesia sedang sakit kronis dengan semakin berkurangnya rasa Cinta Tanah Air
Di zaman sekarang ini globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun tak ada satu negara pun yang mau dilibas oleh negara lain. Satu-satunya cara adalah dengan menumbuhkan Cinta Tanah Air. Jepang, Korea tidak sampai terlibas dalam era globalisasi karena mereka mempunyai akar yang kuat dengan Cinta Tanah Air.

Sedangkan pada siapa kita diajar untuk santun?
Kita diajar santun kepada anak-anak yatim
Kita diajar santun kepada para fakir miskin
Kita diajar santun kepada orang-orang yang teraniaya
Kita diajar santun kepada orang-orang yang terkena bencana.

(Ahmad Suroso)
* Disarikan dari mauidhoh hasanah Mursid Thoriqoh Shiddiqiyah, Almukarom Syekh Kyai Muchammad Muchtar bin Abdul Mu'thi saat acara Santunan Nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, April 2007.

1 komentar:

Mita mengatakan...

"Jika tidak ada kelahiran Muhammad, maka tidak akan ada kerasulan,"

cmiiw,
banyak rasul telah lahir sebelum nabi muhammad