Wanita mana yang tidak ingin dirinya terlihat cantik. Segala cara dilakukan untuk dapat terlihat cantik. Salah satunya dengan memakai kosmetik. Tetapi Anda perlu waspada dan lebih teliti, sebab tidak semua kosmetik aman dipakai. Tidak sedikit yang mengandung racun berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya merusak kulit muka, tetapi bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada beberapa organ tubuh seperti otak ginjal, dan susunan syarat.
Seperti diungkapkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Pusat, Husniah Rubiana Thamrin Akib, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (26/11) saat mengumumkan daftar 27 produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan zat warna yang dilarang digunakan dalam kosmetik seperti Merkuri, Asam Retinoat, zat warna Rhodamin (Merah K.10) dan merah K.3.
Dari 27 produk itu 11 produk impor dari Jepang dan Cina, 8 produk lokal dan sisanya 8 tak terdaftar secara resmi alias produk abal-abal yang diracik serampangan. Sebagian dari produk tersebut ternyata dipasarkan di Batam. Pantauan Tribun di pusat perbelanjaan kawasan Jodoh, Nagoya, dan Baloi, menemukan merek-merek yang kini dilarang BPOM.
Para penjual kosmetik di Batam kaget saat diberitahu puluhan merek kosmetik yang mengandung zat berbahaya tersebut. Sebab, banyak toko dan gerai kosmetik di mal-mal menjual produk-produk yang ada dalam daftar yang dirilis BPOM pusat. Antara lain Blossom Day Cream, Blossom Night Cream, Meei Yung Putih dan Kuning, Cream Vit E, Ibu Sari Cream, Doktor Kayama, serta New Rody Special Putih dan Kuning.
Merkuri termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun. Pemakaian Merkuri dapat menimbulkan akibat seperti perubahan warna kulit yang bisa menjadi bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin.
Penggunaan bahan retinoic acid atau asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, cacat pada janin (teratogenik). Bahan pewarna Merah K.10 (Rhodamin B) dan Merah K.3 adalah zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini tak lain adalah zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dan kerusakan hati.
Ironisnya, menurut pengakuan pedagang kosmetik di Batam, sampai sekarang belum ada pemberitahuan resmi 27 produk kosmetik tersebut. Sebagian kosmetik itu buatan Cina yang cukup laku keras di Batam. Sebab harganya lebih murah dibanding kosmetik produk lokal.
Karena itu, konsumen di Batam harus hati-hati. Kewaspadaan juga perlu dilakukan terhadap kosmetik produk rumahan alias produk ilegal yang tidak mencantumkan label produksi dan tak mengantongi izin edar dari BPOM. Sebab peredaran produk kosmetik abal-abal ini luas. Tak hanya toko kecil, deretan supermarket dan jaringan mal tak luput dari gerilya kosmetik palsu. Cirinya yang mudah harganya lebih murah dari produk yang ada mencantumkan izin edar dari BPOM.
Maraknya peredaran kosmetik yang mengandung racun berbahaya tersebut sebenarnya bukan barang baru. Menurut catatan Tribun, pertengahan tahun 2007 lalu Badan POM sudah pernah mengumumkan larangan peredaran 27 merek kosmetik. Namun kenyataannya, tidak mudah menertibkan peredaran kosmetik beracun dan kosmetik palsu di pasaran. Produk-produk tersebut masih diedarkan.
Meski mengancam kesehatan, tetap saja ada konsumen yang memburunya hanya karena ingin cantik dengan biaya murah dan instan. Agar jangan sampai menjadi korban, konsumen harus lebih hati-hati memilih produk kecantikan. Ketika membeli kosmetik, perhatikan kemasan, nomor registrasi, dan izin edarnya. Jika sama sekali tak tercantum, lebih baik Anda mencampakkannya, karena selain produk tersebut illegal, juga berbahaya. Bahkan nyawa pemakai bisa menjadi taruhannya. (ahmad suroso)
Tribun Corner, 28 November 2008
Kamis, 27 November 2008
Meningkatkan Kualitas Guru
Tanggal 25 November menjadi tanggal yang selalu dikenang dan diperingati oleh para guru. Sebab pada tanggal itulah mereka memperingati Hari Guru. Moment ini agaknya menarik untuk melihat kembali sejauhmana kiprah guru didalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Satu hal yang pasti bahwa menghadapi perkembangan zaman yang serba canggih, tugas guru kini semakin berat. Mereka dituntut lebih profesional.
Tetapi bagaimana mau profesional bila guru dihadapkan pada memiliki beragam persoalan. Di antaranya, gaji rendah, kariernya sulit berkembang, serta merosotnya status sosial guru di tengah masyarakat. Secara jujur harus diakui, menjadi guru bukanlah prioritas utama sebagai profesi hidup. Bila dilakukan survey, bisa jadi profesi guru akan menempati urutan yang ke sekian.
Persoalan minimnya guru berkualitas itu berpangkal dari lemahnya pembinaan guru saat ini. Kelemahan itu menurut Prof pakar pendidikan, HAR Tilaar (2006), hanya bisa diatasi bila LPTK dan universitas eks IKIP direorganisasi dan restrukturisasi. Keduanya tidak ditunjang keilmuan ilmu pendidikan yang terbaru. Akibatnya, ketika para guru mengajar suasana yang terbangun di kelas cenderung pasif dan kaku.
Selama ini pengajaran di sekolah cenderung rutin dan belum mengarahkan siswa-siswa pada tindakan yang bersifat reflektif. Yakni pengajaran yang tidak sebatas kognitif, melainkan juga menyentuh penentuan sikap dan komitmen dalam melakukan tindakan. Jika pendidikan dimaknai rangkaian tindakan para guru, maka guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya, dan terutama tidak sekadar menjadi "tukang mengajar".
Berbicara kualitas pendidikan, tak ada salahnya kita tengok negara Finlandia yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia. Peringkat I dunia ini diperoleh berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Tes tersebut dikenal dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika.Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.
Kuncinya terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia bisa dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima.
Tanpa bermaksud merendahkan, bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.
Beberapa hal yang menarik untuk dicermati di dalam sistem pengajaran mereka, antara lain, di Finlandia siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak, jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah, komando atau menjejali siswa dengan tugas-tugas. Karena terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.
Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar.
Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.
Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Selamat Hari Guru! (ahmad suroso)
Tribun Corner, 26 November 2008
Tetapi bagaimana mau profesional bila guru dihadapkan pada memiliki beragam persoalan. Di antaranya, gaji rendah, kariernya sulit berkembang, serta merosotnya status sosial guru di tengah masyarakat. Secara jujur harus diakui, menjadi guru bukanlah prioritas utama sebagai profesi hidup. Bila dilakukan survey, bisa jadi profesi guru akan menempati urutan yang ke sekian.
Persoalan minimnya guru berkualitas itu berpangkal dari lemahnya pembinaan guru saat ini. Kelemahan itu menurut Prof pakar pendidikan, HAR Tilaar (2006), hanya bisa diatasi bila LPTK dan universitas eks IKIP direorganisasi dan restrukturisasi. Keduanya tidak ditunjang keilmuan ilmu pendidikan yang terbaru. Akibatnya, ketika para guru mengajar suasana yang terbangun di kelas cenderung pasif dan kaku.
Selama ini pengajaran di sekolah cenderung rutin dan belum mengarahkan siswa-siswa pada tindakan yang bersifat reflektif. Yakni pengajaran yang tidak sebatas kognitif, melainkan juga menyentuh penentuan sikap dan komitmen dalam melakukan tindakan. Jika pendidikan dimaknai rangkaian tindakan para guru, maka guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya, dan terutama tidak sekadar menjadi "tukang mengajar".
Berbicara kualitas pendidikan, tak ada salahnya kita tengok negara Finlandia yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia. Peringkat I dunia ini diperoleh berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Tes tersebut dikenal dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika.Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.
Kuncinya terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia bisa dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima.
Tanpa bermaksud merendahkan, bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.
Beberapa hal yang menarik untuk dicermati di dalam sistem pengajaran mereka, antara lain, di Finlandia siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak, jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah, komando atau menjejali siswa dengan tugas-tugas. Karena terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.
Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar.
Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.
Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Selamat Hari Guru! (ahmad suroso)
Tribun Corner, 26 November 2008
Waspadai Penipuan CPNS
BELASAN pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Kota Tanjungpinang menjadi korban penipuan seorang pria bernama Selamat Nugroho. Namun aksi busuk calo calon tenaga kerja yang mengaku pegawai Badan Perencanaan Pemko (Bapeko) Tanjungpinang dan anggota Badan Pemenangan Pemilu sebuah parpol di Provinsi Kepri tercium oleh korbannya.
Setelah korban mengecek status tersangka ke kantor Bapeko Tanjungpinang Rabu (19/11) ternyata tidak ada nama tersangka, semua itu fiktif dan rekayasa belaka. Ketika tersangka ditemukan di hotel H Tanjungpinang dan dikonfirmasi status PNS tersebut, ia mengakui memang bukan PNS di Pemko Tanjungpinang. Korban yang berdomisili di Batam lalu melapor ke polisi, dan polisi pun bergerak cepat menangkap calo PNS tersebut Sabtu malam (22/11).
Modus penipuan yang dipakai tersangka dengan mendatangi para korban yang menurut informasi dari kepolisian Minggu kemarin jumlahnya total mencapai 30-an orang dan menjanjikan jadi PNS di Tanjungpinang. Syaratnya korban harus menyetorkan uang per orang Rp 6,5 juta ke rekening milik Selamat di Bank Mandiri Tanjungpinang. Total uang yang berhasil dikeruk dari para korban mencapai Rp 88,5 juta. Mereka ada yang sudah setor ke tersangka, dan sebagian belum sempat menyerahkan uang.
Peristiwa penipuan terhadap para CPNS tersebut patut menjadi perhatian kita bersama. Bukan hanya para calon pelamar CPNS tetapi juga masyarakat luas agar lebih waspada lagi. Apalagi saat ini Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kepri sedang membuka lowongan pekerjaan calon pegawai negeri secara serentak di seluruh instansi Pemprov dan Kabupaten/Kota se Kepri. Pengumuman penerimaan formasi lowongan pekerjaan tersebut sudah diumumkan di media cetak secara serentak, termasuk Tribun, 11 November 2008 lalu.
Di tengah-tengah meningkatnya jumlah angka pengangguran di tanah air, pengumuman pendaftaran CPNS tersebut disambut antusias oleh para pencari kerja. Ribuan pelamar pun berlomba mendaftarkan diri untuk bisa memperebutkan formasi CPNS se Provinsi Kepri yang tahun ini akan menerima total 1895 orang. Jumlah tersebut terinci: Pemerintah Provinsi Kepri akan menerima 223 orang, Pemko Batam 493 orang, Pemko Tanjungpinang 197 orang, Pemkab Bintan 277 orang, Pemkab Lingga 386 orang, Pemkab Karimun 376 orang, Pemkab Natuna 329 orang.
Masyarakat umum, khususnya para pelamar CPNS tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi adanya penipuan atau bentuk tindakan negatif lainnya dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Baik yang terorganisir maupun perorangan yang sifatnya di dalam penerimaan CPNS Formasi tahun 2008 ini.
Modus penipuan tenaga kerja yang perlu kita waspadai bersama, antara lain: mengatasnamakan dirinya dengan sangat meyakinkan seolah sebagai utusan dari Dinas / Pejabat tertentu yang dapat memperjuangkan jabatan / menjadi CPNS dengan meminta imbalan uang baik secara langsung atau melalui transfer dengan nomor rekening bank tertentu. Pemalsuan Dokumen Negara / Pemalsuan SK CPNS, SK Guru Bantu, SK Mutasi dan sebagainya.
Bila mencurigai modus penipuan CPNS semacam itu, para pencari kerja agar lebih hati-hati, dan tidak mempercayainya. Segera melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi secara aktif dengan instansi / pejabat terkait / pihak kepolisian setempat untuk melakukan pengamanan / penangkapan / penahanan terhadap oknum yang patut dicurigai.
Persoalannya, meskipun sudah sering diingatkan jangan percaya calo atau orang yang mengaku bisa menjamin lolos seleksi, korban penipuan terus saja berjatuhan. Barangkali persaingan ketat dan keinginan kuat untuk menjadi pegawai negeri mayoritas masyarakat menjadikan seseorang tak rasional. Di sisi lain beberapa orang yang licik dan tidak punya nurani menggunakan kesempatan ini untuk menipu orang-orang yang ingin jadi PNS. Jadi, waspadalah. (ahmad suroso)
Tribun Corner, 24 November 2008
Setelah korban mengecek status tersangka ke kantor Bapeko Tanjungpinang Rabu (19/11) ternyata tidak ada nama tersangka, semua itu fiktif dan rekayasa belaka. Ketika tersangka ditemukan di hotel H Tanjungpinang dan dikonfirmasi status PNS tersebut, ia mengakui memang bukan PNS di Pemko Tanjungpinang. Korban yang berdomisili di Batam lalu melapor ke polisi, dan polisi pun bergerak cepat menangkap calo PNS tersebut Sabtu malam (22/11).
Modus penipuan yang dipakai tersangka dengan mendatangi para korban yang menurut informasi dari kepolisian Minggu kemarin jumlahnya total mencapai 30-an orang dan menjanjikan jadi PNS di Tanjungpinang. Syaratnya korban harus menyetorkan uang per orang Rp 6,5 juta ke rekening milik Selamat di Bank Mandiri Tanjungpinang. Total uang yang berhasil dikeruk dari para korban mencapai Rp 88,5 juta. Mereka ada yang sudah setor ke tersangka, dan sebagian belum sempat menyerahkan uang.
Peristiwa penipuan terhadap para CPNS tersebut patut menjadi perhatian kita bersama. Bukan hanya para calon pelamar CPNS tetapi juga masyarakat luas agar lebih waspada lagi. Apalagi saat ini Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kepri sedang membuka lowongan pekerjaan calon pegawai negeri secara serentak di seluruh instansi Pemprov dan Kabupaten/Kota se Kepri. Pengumuman penerimaan formasi lowongan pekerjaan tersebut sudah diumumkan di media cetak secara serentak, termasuk Tribun, 11 November 2008 lalu.
Di tengah-tengah meningkatnya jumlah angka pengangguran di tanah air, pengumuman pendaftaran CPNS tersebut disambut antusias oleh para pencari kerja. Ribuan pelamar pun berlomba mendaftarkan diri untuk bisa memperebutkan formasi CPNS se Provinsi Kepri yang tahun ini akan menerima total 1895 orang. Jumlah tersebut terinci: Pemerintah Provinsi Kepri akan menerima 223 orang, Pemko Batam 493 orang, Pemko Tanjungpinang 197 orang, Pemkab Bintan 277 orang, Pemkab Lingga 386 orang, Pemkab Karimun 376 orang, Pemkab Natuna 329 orang.
Masyarakat umum, khususnya para pelamar CPNS tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi adanya penipuan atau bentuk tindakan negatif lainnya dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Baik yang terorganisir maupun perorangan yang sifatnya di dalam penerimaan CPNS Formasi tahun 2008 ini.
Modus penipuan tenaga kerja yang perlu kita waspadai bersama, antara lain: mengatasnamakan dirinya dengan sangat meyakinkan seolah sebagai utusan dari Dinas / Pejabat tertentu yang dapat memperjuangkan jabatan / menjadi CPNS dengan meminta imbalan uang baik secara langsung atau melalui transfer dengan nomor rekening bank tertentu. Pemalsuan Dokumen Negara / Pemalsuan SK CPNS, SK Guru Bantu, SK Mutasi dan sebagainya.
Bila mencurigai modus penipuan CPNS semacam itu, para pencari kerja agar lebih hati-hati, dan tidak mempercayainya. Segera melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi secara aktif dengan instansi / pejabat terkait / pihak kepolisian setempat untuk melakukan pengamanan / penangkapan / penahanan terhadap oknum yang patut dicurigai.
Persoalannya, meskipun sudah sering diingatkan jangan percaya calo atau orang yang mengaku bisa menjamin lolos seleksi, korban penipuan terus saja berjatuhan. Barangkali persaingan ketat dan keinginan kuat untuk menjadi pegawai negeri mayoritas masyarakat menjadikan seseorang tak rasional. Di sisi lain beberapa orang yang licik dan tidak punya nurani menggunakan kesempatan ini untuk menipu orang-orang yang ingin jadi PNS. Jadi, waspadalah. (ahmad suroso)
Tribun Corner, 24 November 2008
Selamatkan Kurs Rupiah
SETELAH sepekan berjuang melawan rumor dan gejolak, manajemen Bank Century akhirnya menyerah. Kronisnya penyakit bank ini membuat mereka pasrah. Mulai Jumat kemarin operasional bank swasta itu diambil alih Bank Indonesia melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pucuk pimpinan manajemen pun digantikan. Untuk menata manajemen serta likuiditas, Bank Century meniadakan operasional. Dijadwalkan baru Senin depan bank Century beroperasi lagi dibawah kendali LPS.
Menanggapi pengambilalihan ini pengamat perbankan dari UGM yang juga kepala Ekonom BNI, Tony A Prasetyantono mengingatkan, gejala likuidasi Bank Century tersebut sangat berbahaya sehingga harus diwaspadai pemerintah dan BI. Sebab jika tidak, kasus ini akan berimbas pada bank-bank lain. Dia mengusulkan antara lain mengusulkan pemerintah memberikan jaminan penuh pada uang nasabah di bank (blanket guarantee).
Cukup berbahaya, karena gejala likuidasi bank tersebut akan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap rupiah. Apalagi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir ini semakin terpuruk. Bahkan di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (21/11) sore sudah melewati angka Rp12.500 per dolar AS. Ini merupakan pelemahan terburuk dalam 10 tahun terakhir, sejak September 1998, ketika krisis moneter membelit negeri.
Di sisi lain, bank-bank sekarang yang sedang mengalami krisis likuiditas mendorong bank-bank semakin hati-hati untuk meminjamkan dananya ke bank lain yang kesulitas likuiditas, seperti dialami Bank Century. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino ke bank-bank lainnya yang ujung-ujungnya akan membuat nasabah bank merasa tidak aman, sehingga akan memicu terjadinya rush.
Di sisi lain, anjloknya nilai rupiah membawa dampak yang serius terhadap perekonomian nasional, mengingat masih besarnya ketergantungan kita pada barang-barang impor. Kebutuhan dolar yang tinggi untuk membayar utang-utang korporasi besar dan BUMN yang jatuh tempo juga ikut mempengaruhi kurs rupiah.
Karena itu diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah khususnya BI. Sejauh ini untuk menjaga likuiditas bank-bank yang kesulitan dana, BI memberikan dana talangan. Tetapi bila ini terus terjadi dikhawatirkan cadangan devisa yang dimiliki pemerintah saat ini bisa terkuras.
Untuk mengamankan kurs rupiah yang saat ini sangat mengkhawatirkan, pemerintah terus mencari cara untuk mengurangi pemakaian mata uang dolar AS di Indonesia. Selain akan mewajibkan penggunaan rupiah dalam tiap transaksi di Indonesia lewat SKB empat menteri, pemerintah juga bakal mewajibkan pembayaran gaji tenaga kerja asing dengan rupiah. Kita memberikan apresiasi terhadap rencana tersebut.
Tetapi ini belumlah cukup. Pemerintah harus segera mengambil tindakan darurat untuk menjaga kinerja rupiah yang lebih populer. Yakni desakan yang selama ini muncul mulai dari kalangan perbankan, Kadin, ekonom, hingga wakil rakyat agar dana nasabah di bank dijamin 100% yang perlu segera diwujudkan.
Pemberlakuaan blanket guarantee yaitu memberikan jaminan 100% dana nasabah di bank akan memberikan ketenangan dan kepercayaan yang penuh. Pemberlakuan sistem penjaminan secara penuh dana nasabah di perbankan ini diyakini mampu menarik kembali valuta asing yang ada di luar negeri, yang jumlahnya diperkirakan mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.
Bila pemerintah terlambat menerapkan blanket guarantee, bukan mustahil yang terjadi adalah kian derasnya uang mengalir ke luar negeri. Apalagi, dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura, sudah menerapkan penjaminan penuh tersebut.
Dengan adanya jaminan 100% itu, orang merasa aman sehingga tetap mempertahankan uangnya di bank. Masyarakat sekarang sangat membutuhkan ketenangan dan kepastian dalam berusaha. Nilai tukar yang stabil, suku bunga wajar dan kepastian hukum, merupakan komponen yang sangat dibutuhkan untuk membangun perekonomian Indonesia yang kini melemah. (ahmad suroso)
Tribun Corner, 22 November 2008
Menanggapi pengambilalihan ini pengamat perbankan dari UGM yang juga kepala Ekonom BNI, Tony A Prasetyantono mengingatkan, gejala likuidasi Bank Century tersebut sangat berbahaya sehingga harus diwaspadai pemerintah dan BI. Sebab jika tidak, kasus ini akan berimbas pada bank-bank lain. Dia mengusulkan antara lain mengusulkan pemerintah memberikan jaminan penuh pada uang nasabah di bank (blanket guarantee).
Cukup berbahaya, karena gejala likuidasi bank tersebut akan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap rupiah. Apalagi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir ini semakin terpuruk. Bahkan di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (21/11) sore sudah melewati angka Rp12.500 per dolar AS. Ini merupakan pelemahan terburuk dalam 10 tahun terakhir, sejak September 1998, ketika krisis moneter membelit negeri.
Di sisi lain, bank-bank sekarang yang sedang mengalami krisis likuiditas mendorong bank-bank semakin hati-hati untuk meminjamkan dananya ke bank lain yang kesulitas likuiditas, seperti dialami Bank Century. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino ke bank-bank lainnya yang ujung-ujungnya akan membuat nasabah bank merasa tidak aman, sehingga akan memicu terjadinya rush.
Di sisi lain, anjloknya nilai rupiah membawa dampak yang serius terhadap perekonomian nasional, mengingat masih besarnya ketergantungan kita pada barang-barang impor. Kebutuhan dolar yang tinggi untuk membayar utang-utang korporasi besar dan BUMN yang jatuh tempo juga ikut mempengaruhi kurs rupiah.
Karena itu diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah khususnya BI. Sejauh ini untuk menjaga likuiditas bank-bank yang kesulitan dana, BI memberikan dana talangan. Tetapi bila ini terus terjadi dikhawatirkan cadangan devisa yang dimiliki pemerintah saat ini bisa terkuras.
Untuk mengamankan kurs rupiah yang saat ini sangat mengkhawatirkan, pemerintah terus mencari cara untuk mengurangi pemakaian mata uang dolar AS di Indonesia. Selain akan mewajibkan penggunaan rupiah dalam tiap transaksi di Indonesia lewat SKB empat menteri, pemerintah juga bakal mewajibkan pembayaran gaji tenaga kerja asing dengan rupiah. Kita memberikan apresiasi terhadap rencana tersebut.
Tetapi ini belumlah cukup. Pemerintah harus segera mengambil tindakan darurat untuk menjaga kinerja rupiah yang lebih populer. Yakni desakan yang selama ini muncul mulai dari kalangan perbankan, Kadin, ekonom, hingga wakil rakyat agar dana nasabah di bank dijamin 100% yang perlu segera diwujudkan.
Pemberlakuaan blanket guarantee yaitu memberikan jaminan 100% dana nasabah di bank akan memberikan ketenangan dan kepercayaan yang penuh. Pemberlakuan sistem penjaminan secara penuh dana nasabah di perbankan ini diyakini mampu menarik kembali valuta asing yang ada di luar negeri, yang jumlahnya diperkirakan mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.
Bila pemerintah terlambat menerapkan blanket guarantee, bukan mustahil yang terjadi adalah kian derasnya uang mengalir ke luar negeri. Apalagi, dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura, sudah menerapkan penjaminan penuh tersebut.
Dengan adanya jaminan 100% itu, orang merasa aman sehingga tetap mempertahankan uangnya di bank. Masyarakat sekarang sangat membutuhkan ketenangan dan kepastian dalam berusaha. Nilai tukar yang stabil, suku bunga wajar dan kepastian hukum, merupakan komponen yang sangat dibutuhkan untuk membangun perekonomian Indonesia yang kini melemah. (ahmad suroso)
Tribun Corner, 22 November 2008
Langganan:
Postingan (Atom)